Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mentargetkan untuk meningkatkan produktivitas ubi kayu di daerahnya pada 2024 dapat mencapai 30 ton per hektare.
"Untuk ubi kayu saat ini produksinya baru sekitar 20 ton per hektare, dari potensi sebesar 40 ton per hektare. Kami akan mencoba meningkatkan produktivitas komoditas unggulan daerah ini," ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi di Bandarlampung, Senin.
Ia mentargetkan produktivitas ubi kayu di daerahnya pada 2024 bisa mencapai 30 ton per hektare dengan perkiraan luasan lahan ubi kayu seluas 366.830 hektare.
"Target produksi ini akan coba direalisasikan tahun depan dengan melakukan perbaikan tatacara budidaya, mengedukasi petani, dan menyediakan sarana produksi," katanya.
Selanjutnya pemerintah daerah juga akan bekerja sama dengan Pupuk Sriwijaya (Pusri) sebagai penyedia pupuk untuk menjamin ketersediaan pupuk bagi ubi kayu. Kemudian menjalin kerja sama dengan pelaku industri ubi kayu, guna menjamin sekaligus meningkatkan harga ubi kayu di tingkat petani.
"Harga ubi kayu ini harus dijaga, dijamin dan ditingkatkan sebab komoditas ini memiliki peluang besar untuk dibudidayakan, dengan adanya keterjaminan harga tentu petani akan lebih bersemangat untuk meningkatkan produksinya," tambahnya.
Menurut Kusnardi, produktivitas ubi kayu di daerahnya sempat mengalami penurunan akibat adanya penghapusan subsidi pupuk bagi komoditas tersebut.
"Memang ada penurunan produksi karena penghapusan subsidi pupuk, tetapi ini bisa ditingkatkan dengan menggunakan alternatif lain seperti penggunaan pupuk organik dengan tentunya penerapan budidaya yang baik," ujar dia.
Diketahui Provinsi Lampung merupakan produsen tapioka terbesar secara nasional, dan memiliki 74 pabrik tapioka dengan kapasitas produksi lebih dari dua juta ton.
Dalam pengelolaan pabrik tapioka tersebut membutuhkan bahan baku ubi kayu sebanyak delapan juta ton, tapi ketersediaan ubi kayu di Lampung hanya mencapai 6,5 juta-7 juta ton, sehingga rentan membuat industri tapioka Lampung mengalami kekurangan bahan baku.
Produksi ubi kayu Lampung pada 2022 mencapai 6.719.088 ton meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 5.995.206 ton.
Untuk daerah sentra ubi kayu tersebut ada di Kabupaten Lampung Tengah dengan jumlah produksi 2,5 juta ton, Tulang Bawang sebanyak 778 ribu ton, Lampung Timur ada satu juta ton, Tulang Bawang Barat 732 ribu ton, dan Lampung Utara sebanyak 1,1 juta ton.
Lampung targetkan tingkatkan produktivitas ubi kayu 30 ton per ha
Target produksi ini akan coba direalisasikan tahun depan dengan melakukan perbaikan tatacara budidaya, mengedukasi petani, dan menyediakan sarana produksi, katanya