DKP Lampung sebut perikanan budidaya tidak terlalu terdampak kekeringan

id Perikanan budidaya ikan tawar, perikanan Lampung, El Nino Lampung, musim kemarau

DKP Lampung sebut perikanan budidaya tidak terlalu terdampak kekeringan

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung Liza Derni saat memberi keterangan terkait perkembangan perikanan air tawar di musim kering. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Penurunan produksi budidaya air tawar sebanyak dua persen itu masih dalam batas wajar, kalau secara umum memang tidak terlalu berpengaruh karena banyak pembudidaya menerapkan sistem bioflok yang lebih menghemat air, ucapnya
Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung mengatakan bahwa sektor perikanan budidaya air tawar tidak terlalu terdampak kekeringan akibat musim kemarau dan fenomena El Nino.

"Berdasarkan data dan informasi Stasiun Klimatologi BMKG Provinsi Lampung disampaikan bahwa fenomena El Nino mulai terjadi Juni, dengan puncak kemarau di Agustus dan September sehingga dibutuhkan berbagai langkah kesiapan," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung Liza Derni di Bandarlampung, Jumat.

Ia mengatakan pada sektor kelautan dan perikanan, perubahan iklim bisa memberikan dampak pada ekosistem darat dan pesisir seperti adanya kenaikan muka laut, banjir rob yang menyebabkan kerusakan sarana budidaya, dan adanya kekurangan sumber daya air untuk budidaya perikanan air tawar.

"Untuk mengantisipasinya sudah dilakukan pemetaan daerah yang berkontribusi untuk perikanan, dan selama beberapa waktu ini adanya El Nino belum terlalu mempengaruhi sektor perikanan budidaya air tawar di sini," katanya.

Dia menjelaskan dari jumlah produksi perikanan budidaya air tawar di Lampung pada Agustus sebanyak 15.630 ton, dan penurunan produksi hanya 2 persen dari jumlah produksi.

"Penurunan produksi budidaya air tawar sebanyak dua persen itu masih dalam batas wajar, kalau secara umum memang tidak terlalu berpengaruh karena banyak pembudidaya menerapkan sistem bioflok yang lebih menghemat air," ucapnya.

Menurut dia, jumlah total pembudidaya perikanan air tawar di daerahnya ada sebanyak 66 ribu orang, dengan jumlah terbanyak ada di Kabupaten Lampung Tengah.

"Dalam upaya mitigasi serta mencegah adanya kerugian akibat dampak El Nino telah dilakukan pula sosialisasi kepada pembudidaya di sini yang jumlahnya total ada 66 ribu orang agar menerapkan budidaya yang baik dan efisien selama musim kering," tambahnya.

Dia melanjutkan pemerintah daerah terus melakukan inventarisasi serta memetakan kawasan perikanan serta kegiatan usaha yang paling terdampak oleh ancaman kekeringan. Sekaligus melakukan sosialisasi dan pendampingan dalam upaya meminimalkan dampak kekeringan bagi pelaku usaha kelautan.