Bandarlampung (ANTARA) - Kegiatan Temu Seni Performans Indonesia Bertutur 2023 yang diselenggarakan di Kabupaten Tulangbawang Barat, Provinsi Lampung menghadirkan peristiwa-peristiwa kebudayaan dalam berbagai kegiatannya di bidang seni rupa, seni pertunjukan, film, dan seni media digital.
Temu Seni Performans 2023 ini mengangkat tema arahan artistik “Indonesia Bertutur 2024” yaitu: “Mengalami Masa Lalu, Menumbuhkan Masa Depan” dengan mengambil Subak sebagai inspirasi dasar untuk dikembangkan dalam cipta kreatif bangsa Indonesia dalam berbagai bentuk kesenian.
Direktur Artistik Indonesia Bertutur 2023-2024 Melati Suryodarmo, dalam rilis diterima di Bandarlampung, Rabu, mengatakan Indonesia bertutur, mengajak para pelaku budaya di seluruh Tanah Air untuk mengangkat pengetahuan lokal yang berkaitan dengan sumber pangan dan kehidupan agraris di seluruh wilayah Tanah Air.
Harmoni dalam nilai hubungan antarmanusia dengan manusia, dengan alam dan Tuhan seperti nilai yang terkandung dalam Tri Hita Karana menjadi pemicu untuk memperhatikan keseimbangan kehidupan masyarakat, alam, dan spiritual dalam kenyataan kehidupan saat ini.
Temu seni dirancang untuk memberi wadah untuk sebuah pertemuan yang bermakna bagi para praktisi seni kontemporer terpilih dari seluruh wilayah Tanah Air. Para peserta Temu Seni Indonesia Bertutur 2023 dipilih berdasarkan rekam jejak kekaryaan dan antusiasme mereka yang tinggi, untuk bertemu serta berbagi pengalaman dan metode praktik mereka dalam rangka menguatkan ekosistem seni yang mandiri dan jejaring berkesenian di Tanah Air.
”Kegiatan temu seni yang diawali dengan program residensi mandiri di wilayah cagar budaya masing-masing, diharapkan memberi peluang kepada para pesertanya untuk lebih berfokus pada gagasan penciptaan karya berbasis riset,” katanya.
Ia menjelaskan, temu seni menerapkan metode laboratorium seni yang sifatnya organik dan terbuka, serta mengangkat tema sesuai dengan apa yang dipilih melalui kesepakatan bersama melalui diskusi-diskusi, terfokus sesuai konteks ekosistem dan perkembangan kolektif masing-masing bidang.
“Temu Seni Indonesia Bertutur diselenggarakan melalui jalinan kerja sama dengan komunitas seni lokal yang berperan penting dalam menyusun rancangan pelaksanaan kegiatan. Pada Temu Seni Performans di Tulangbawang Barat, kami rangkaian program “Indonesia Bertutur 2024” mengambil fokus pada telisik atas 13 warisan cagar budaya, dengan bentangan waktu dari prasejarah hingga zaman Majapahit. Dan 11 warisan budaya tak benda di Indonesia, sebagai sumber inspirasi dalam penciptaan karya-karya seni,” ujarnya pula.
Melati mengatakan, salah satu dari rangkaian program yang di selenggarakan dalam rangka menuju Indonesia Bertutur 2024, Temu Seni Indonesia Bertutur diadakan pada tahun 2023 dengan menitikberatkan pada peningkatan minat, pengetahuan tentang warisan cagar budaya, sebagai salah satu sumber inspirasi penciptaan karya melalui berbagai aktivitas kegiatannya.
Keberagaman latar belakang budaya dan pengaruh pertumbuhan masyarakat modern yang sangat hybrid di Indonesia memungkinkan untuk memunculkan talenta budaya yang bisa menyuarakan kehidupan melalui karsa dan karya mereka.
“Kami bekerja sama dengan Sekolah Seni Tubaba, sebuah sekolah seni independen yang telah melakukan kegiatan belajar mengajar seni secara mandiri dan mempelopori berbagai kegiatan seni dan budaya di wilayah Tulangbawang Barat,” katanya lagi.
Ia berharap, semoga Temu Seni Performans Indonesia Bertutur 2023 di Tulangbawang Barat (Tubaba) ini akan banyak memberikan manfaat dan pengalaman yang berharga khususnya pagi para pesertanya dan bagi komunitas seni di Tubaba yang terlibat serta bagi peminat seni performans di Indonesia pada umumnya.
Baca juga: Ikuti lomba bertutur tingkat provinsi, Dispusar libatkan pegiat teater dan kreator konten