Pemprov Lampung menggali potensi produk hasil hutan bukan kayu

id Produk hasil hutan bukan kayu,Hutan Lampung, ekonomi Lampung

Pemprov Lampung menggali potensi produk hasil hutan bukan kayu

Produk hasil hutan bukan kayu yang di pamerkan dalam Festival Hutan Lampung 2023. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung berupaya terus menggali potensi produk hasil hutan bukan kayu di daerahnya.

"Sebenarnya sudah banyak produk yang diolah oleh masyarakat pinggir hutan dari hasil hutan bukan kayu yang ada," ujar Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Yanyan Ruchyansyah di Bandarlampung, Sabtu.

Ia mengatakan dengan banyaknya ketertarikan masyarakat dalam mengelola produk hutan bukan kayu, maka pihaknya akan terus berupaya menggali berbagai potensi yang ada di daerahnya untuk menggeliatkan ekonomi masyarakat pinggir hutan.

"Saat ini mereka sudah tidak lagi menjual dalam bentuk mentah tapi sudah diolah, contohnya salah satu komoditi dari hutan yang diolah masyarakat pinggir hutan adalah madu," katanya.

Dia menjelaskan bila berbagai potensi produk hasil hutan bukan kayu tergali dengan maksimal, maka semua produk hasil pengolahan komoditi tersebut akan dibantu menemukan pasar yang potensial.

"Dari semua komoditi yang ditemukan akan dibawa ke pasar lebih potensial, agar mendapatkan nilai jual lebih tinggi. Sehingga mereka (masyarakat pinggir hutan) perlu melakukan pengolahan produk hasil hutan dengan lebih cermat, agar produk yang dihasilkan berkualitas," ucapnya.

Menurut dia, sembari berusaha menyiapkan pasar pihaknya juga akan berupaya melakukan rebranding produk hutan yang ada di daerahnya agar lebih menarik konsumen.

"Rencananya akan dilakukan rebranding produk hutan, saat ini masih mempersiapkan kesiapan pasar untuk memperluas penjualan. Dan memang harus intensif berkomunikasi dengan dinas terkait untuk membantu pemasaran. Jadi ada pelatihan juga untuk masyarakat pinggir hutan agar tidak hanya bisa menghasilkan tapi bisa menjual produk," ujar dia.

Ia melanjutkan selain menggali potensi produk hasil hutan bukan kayu pemerintah daerah juga tengah melihat berbagai potensi wisata alam.

"Lalu selain tadi ada juga potensi wisata di hutan, kami tidak bisa melepaskan begitu saja. Sebab di beberapa lokasi hutan sudah ada pengelolaan disana, kalau dibiarkan serta tidak dibina akan liar dan tidak terkontrol. Agar arah pengelolaan lebih terkontrol maka terus dilakukan edukasi ke masyarakat sekaligus promosi wisata hutan yang tetap menjaga kelestarian ekosistem," tambahnya.