Film "Atas Nama Surga" adalah perasaan jujur perempuan
Jakarta (ANTARA) - Sutradara film "Atas Nama Surga" Adis Kayl Yurahmah mengatakan, film drama romantis tersebut merupakan perasaan jujur seorang perempuan saat harus menghadapi kenyataan bahwa dia diduakan oleh orang yang dicintainya.
"Ini adalah perasaan jujur perempuan. Aku yakin semua perempuan itu akan susah menerima saat diduakan, ditigakan, diempatkan. Walau pada akhirnya dia akan ikhlas dan legowo, tapi tetap akan ada proses beratnya," kata Adis saat ditemui ANTARA usai gala premier "Atas Nama Surga" di Jakarta, Kamis (9/6) malam.
Lewat film "Atas Nama Surga", Adis mengatakan dia sama sekali tidak berusaha untuk melawan atau memerangi poligami. Dia tak memungkiri bahwa syariat Islam memperbolehkan poligami.
Namun, dalam film tersebut, Adis berusaha menampilkan risiko yang akan mungkin terjadi saat seorang suami berniat melakukan poligami. Sebab, menurut dia, poligami sebenarnya merupakan hal yang sangat berat.
"Jangan sampai kita menyalahgunakan poligami. Aku tidak memerangi atau melawan poligami. Tapi poligami itu sangat berat ya, lewat jalan yang sulit, lewat jalan yang berliku. Apakah kita bisa melewati itu?" tutur Adis.
"Islam memang memperbolehkan poligami. Tapi Naya, dia mengambil risiko untuk kehilangan orang yang dicintainya karena dia memilih surga yang lain dibanding dia tidak ikhlas seumur hidupnya. Karena kalau tidak ikhlas seumur hidup kan justru akan menjadi dosa, bukan cuma ke dia, tapi juga ke keluarganya," imbuhnya.
Agar pesan edukasi mengenai rumah tangga dan poligami bisa lebih mudah diterima, Adis pun menyisipkan ceramah Ustadz Das'ad Latif dalam film tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sutradara: Film "Atas Nama Surga" adalah perasaan jujur perempuan
"Ini adalah perasaan jujur perempuan. Aku yakin semua perempuan itu akan susah menerima saat diduakan, ditigakan, diempatkan. Walau pada akhirnya dia akan ikhlas dan legowo, tapi tetap akan ada proses beratnya," kata Adis saat ditemui ANTARA usai gala premier "Atas Nama Surga" di Jakarta, Kamis (9/6) malam.
Lewat film "Atas Nama Surga", Adis mengatakan dia sama sekali tidak berusaha untuk melawan atau memerangi poligami. Dia tak memungkiri bahwa syariat Islam memperbolehkan poligami.
Namun, dalam film tersebut, Adis berusaha menampilkan risiko yang akan mungkin terjadi saat seorang suami berniat melakukan poligami. Sebab, menurut dia, poligami sebenarnya merupakan hal yang sangat berat.
"Jangan sampai kita menyalahgunakan poligami. Aku tidak memerangi atau melawan poligami. Tapi poligami itu sangat berat ya, lewat jalan yang sulit, lewat jalan yang berliku. Apakah kita bisa melewati itu?" tutur Adis.
"Islam memang memperbolehkan poligami. Tapi Naya, dia mengambil risiko untuk kehilangan orang yang dicintainya karena dia memilih surga yang lain dibanding dia tidak ikhlas seumur hidupnya. Karena kalau tidak ikhlas seumur hidup kan justru akan menjadi dosa, bukan cuma ke dia, tapi juga ke keluarganya," imbuhnya.
Agar pesan edukasi mengenai rumah tangga dan poligami bisa lebih mudah diterima, Adis pun menyisipkan ceramah Ustadz Das'ad Latif dalam film tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sutradara: Film "Atas Nama Surga" adalah perasaan jujur perempuan