BI Lampung siapkan Rp4 triliun untuk kebutuhan Lebaran

id bi lampung, penukaran uang, 4 triliun

BI Lampung siapkan Rp4 triliun untuk kebutuhan Lebaran

Penukaran uang di Pasar Panjang, Bandarlampung (ANTARA/HO)

Bandarlampung (ANTARA) -
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung menyiapkan uang tunai sebesar Rp4 triliun untuk penuhi kebutuhan masyarakat selama periode Ramadhan/Idul Fitri 1443 H.

"Jumlah tersebut meningkat sebesar 21,21 persen (yoy) dibandingkan tahun lalu sebesar Rp3,3 triliun," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Tony Noor Tjahjono, di Bandarlampung, Kamis.

Ia menyebutkan, penyediaan kebutuhan uang tunai tersebut telah memperhatikan berbagai asumsi makroekonomi terkini dan kondisi terkait penyebaran pandemi COVID-19. 

Bank Indonesia, lanjutnya, juga mendorong masyarakat untuk menggunakan transaksi pembayaran secara non tunai melalui digital banking, uang elektronik, dan QR Code Indonesian Standard (QRIS).

Budi menambahkab, masyarakat juga dapat melakukan penukaran melalui Layanan Kas Keliling Bank Indonesia dengan melakukan pemesanan penukaran melalui aplikasi penukaran PINTAR 
(https://pintar.bi.go.id).

Sebagai informasi untuk layanan penukaran melalui Kas Keliling Bank Indonesia dimaksud menyediakan uang kertas pecahan Rp20.000,00; Rp10.000,00; Rp5.000,00; Rp2.000,00; Rp1.000,00.

Setiap masyarakat dapat menukarkan uang tersebut masing-masing sebanyak 1 pak (100 lembar) dengan jumlah maksimal penukaran sebesar Rp3.800.000,00.
Selama periode Ramadhan 1443H.


Adapun jadwal dan lokasi Layanan Kas Keliling Bank Indonesia sebagai berikut:
Tanggal 7 April 2022 di Pasar Panjang 
14 April 2022 Pasar Tengah dan Pasar Bambu Kuning.

Kemudian tanggal 19 April 2022 Pelabuhan Bakauheni, 21 April 2022 Pasar Tugu
26 April 2022 Pelabuhan Bakauheni
28 April 2022 Pasar Gudang Lelang dan Pasar Kangkung.

"Kami juga mengharapkan kepada perbankan untuk dapat mengajak masyarakat untuk senantiasa mengenali ciri-ciri keaslian rupiah dan merawat uang rupiah sebagai bentuk cinta 
rupiah," ujarnya.

Selain itu, menjaga rupiah yang merupakan simbol kedaulatan negara sebagai bentuk bangga rupiah, dan mengenal fungsi rupiah dalam konteks mendorong aktivitas perekonomian sebagai bentuk paham rupiah.