Titiek Soeharto dorong pemerintah bantu atlet tembak yang terkendala biaya
Jakarta (ANTARA) - Siti Hediati Hariyadi atau kerap disapa Titiek Soeharto mendorong pemerintah atau kementerian dan lembaga terkait untuk membantu pembinaan atlet tembak muda potensial yang terkendala biaya.
"Sebenarnya bibit-bibit atau atlet tembak itu banyak, cuman kadang terkendala biaya," kata Titiek Soeharto saat ditemui di Lapangan Tembak Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin) Senayan, Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan menembak merupakan salah satu olahraga yang tergolong mahal. Sehingga hal itu akan berpengaruh pada minat atau kemauan seseorang untuk menggeluti-nya secara serius.
"Beli peluru dan senjatanya itu mahal. Oleh karena itu, kalau ada atlet yang berpotensi namun terkendala biaya maka harus dibantu," ucap Titiek.
Anak keempat Presiden Soeharto yang juga turun di kelas eksekutif dan tembak reaksi pada Kejuaraan Tembak Piala Komandan Paspampres (Danpaspampres) 2022 tersebut, mendorong pemerintah khususnya kementerian atau lembaga terkait bisa menjaring atlet muda potensial di Tanah Air.
Setelah menemukan atlet-atlet muda potensial, maka langkah selanjutnya ialah sesering mungkin mengadakan pertandingan. Tujuannya untuk menjaring petembak yang bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah nasional maupun internasional.
Tidak hanya di pusat, ia juga mendorong pemerintah daerah menjaring dan membantu atlet tembak yang berbakat namun terkendala biaya. Sehingga, ketika ada kejuaraan Indonesia mempunyai jumlah atlet berlimpah.
Sementara itu, atlet tembak asal Bali Sarah Ayu Tamaela mengatakan Kejuaraan Tembak Piala Danpaspampres 2022 merupakan salah satu ajang persiapan untuk mengikuti kejuaraan dunia pada November 2022.
Menurut dia, dengan adanya lomba menembak yang diadakan secara berkala, sangat bagus bagi para atlet dan selalu dinantikan. Hal tersebut bertujuan mengasah kemampuan menjelang kejuaraan tingkat nasional maupun internasional.
"Sebenarnya bibit-bibit atau atlet tembak itu banyak, cuman kadang terkendala biaya," kata Titiek Soeharto saat ditemui di Lapangan Tembak Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin) Senayan, Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan menembak merupakan salah satu olahraga yang tergolong mahal. Sehingga hal itu akan berpengaruh pada minat atau kemauan seseorang untuk menggeluti-nya secara serius.
"Beli peluru dan senjatanya itu mahal. Oleh karena itu, kalau ada atlet yang berpotensi namun terkendala biaya maka harus dibantu," ucap Titiek.
Anak keempat Presiden Soeharto yang juga turun di kelas eksekutif dan tembak reaksi pada Kejuaraan Tembak Piala Komandan Paspampres (Danpaspampres) 2022 tersebut, mendorong pemerintah khususnya kementerian atau lembaga terkait bisa menjaring atlet muda potensial di Tanah Air.
Setelah menemukan atlet-atlet muda potensial, maka langkah selanjutnya ialah sesering mungkin mengadakan pertandingan. Tujuannya untuk menjaring petembak yang bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah nasional maupun internasional.
Tidak hanya di pusat, ia juga mendorong pemerintah daerah menjaring dan membantu atlet tembak yang berbakat namun terkendala biaya. Sehingga, ketika ada kejuaraan Indonesia mempunyai jumlah atlet berlimpah.
Sementara itu, atlet tembak asal Bali Sarah Ayu Tamaela mengatakan Kejuaraan Tembak Piala Danpaspampres 2022 merupakan salah satu ajang persiapan untuk mengikuti kejuaraan dunia pada November 2022.
Menurut dia, dengan adanya lomba menembak yang diadakan secara berkala, sangat bagus bagi para atlet dan selalu dinantikan. Hal tersebut bertujuan mengasah kemampuan menjelang kejuaraan tingkat nasional maupun internasional.