Melbourne (ANTARA) - Junta Myanmar meningkatkan penindasan dan kekerasan hingga dua kali lipat dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan berfokus pada situasi di negara itu saat bertemu para pemimpin ASEAN, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Jumat.
"Saya rasa sangat jelas bahwa perkembangan di sana (Myanmar) begitu meresahkan," kata Blinken saat konferensi pers di Melbourne usai pertemuan Quad.
Quad adalah kelompok informal yang beranggotakan AS, Australia, India dan Jepang.
"Kami melihat junta menggandakan penindasan, kekerasan," kata Blinken.
Blinken menuturkan Washington mendukung Konsensus Lima Poin ASEAN yang disepakati junta Myanmar tahun lalu dan bahwa konsensus itu harus diterapkan.
"Ini yang akan menjadi fokus Presiden Biden dalam waktu dekat ketika menjadi tuan rumah pertemuan ASEAN di Washington," kata Blinken menambahkan.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Menlu AS Antony Blinken ucapkan selamat atas pelantikan Presiden Prabowo
Senin, 21 Oktober 2024 10:49 Wib
Kini Hamas desak AS setop agresi Israel di Gaza
Sabtu, 6 Januari 2024 8:55 Wib
AS khawatirkan KUHP baru Indonesia
Minggu, 19 Februari 2023 13:54 Wib
AS dan Eropa bahas larangan impor minyak Rusia
Senin, 7 Maret 2022 10:30 Wib
China kembali telepon Menlu AS soal situasi terkini Ukraina
Minggu, 6 Maret 2022 12:20 Wib
AS siap hadapi diplomasi atau "agresi" Rusia di Ukraina
Sabtu, 12 Februari 2022 18:25 Wib
Rusia marah atas komentar AS soal pasukan di Kazakhstan
Minggu, 9 Januari 2022 17:19 Wib
Luhut dan Menlu AS Blinken bertemu bahas kerja sama strategis
Selasa, 14 Desember 2021 21:43 Wib