Jakarta (ANTARA) - Penamaan "Nusantara" pada ibu kota negara (IKN) baru sebagai gambaran bangsa ini yang disatukan oleh semangat persatuan sebagai benteng kokoh dari keragaman budaya, suku, etnis, bahasa, dan agama, kata dosen Pascasarjana Bidang Ilmu Politik dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr. Wachid Ridwan.
Wachid Ridwan mengemukakan bahwa nama IKN ini juga menyiratkan makna cita-cita untuk mengembalikan spirit kejayaan Nusantara dan mentalitas bangsa sebagai bangsa yang unggul dan berjaya seperti dahulu kala.
"Mentalitas itu yang harus terus kita bangun karena tantangan bangsa ke depan akan lebih bervariatif dan kompleks," ujar Wachid, dalam keterangan tertulis yang diterima, di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan bahwa mentalitas yang perlu kembali dibangun ialah mentalitas bangsa yang sama seperti pada saat founding fathers bangsa ini memperjuangkan hingga memproklamasikan kemerdekaan.
Menurut dia, semangat yang tercermin pada saat itulah yang perlu menjadi pijakan untuk mengembalikan mentalitas bangsa.
"Pijakan utama itu menurut saya, ya, semangat kejiwaan, semangat kebersamaan, semangat keberagamaan, dan semua yang terjadi selama proses bagaimana founding fathers kita itu yang memproklamasikan kemerdekaan. Nah, spirit itulah yang perlu kita bangun lagi," katanya.
Terkait pro dan kontra Undang-Undang (UU) IKN, Sekretaris Badan Pencegahan Ekstremisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia (BPET MUI) ini menilai sebagai sebuah hal yang wajar dalam dunia demokrasi.
"Saya kira dalam dunia demokrasi seperti ini, polemik-polemik yang semacam itu adalah sesuatu yang biasa. Akan tetapi, jangan sampai ada kekerasan," ujarnya.
Menurut dia, rencana pemindahan ibu kota negara bukanlah hal yang mudah. Namun, bagaimanapun UU IKN telah disahkan menjadi sebuah konsensus oleh Pemerintah.
Wachid memandang perlu masyarakat mendukung dan berpartisipasi terkait dengan kebijakan tersebut.
"Kita semua perlu mendukung, perlu ikut serta berpartisipasi. Yang saya maksudkan ini adalah adanya pengawasan. Jadi, tetap harus ada pengawasan dan harus ada kritik yang membangun," kata Wachid.
Ia berpendapat bahwa dukungan berupa pengawasan yang baik dari masyarakat dapat menjadi pemicu keberhasilan yang akan menjadi goresan sejarah bangsa yang sangat baik.
"Insyaallah, kalau kita semua dan semua elemen bangsa ikut bertanggung jawab atas keberhasilan nanti, akan jadi goresan sejarah yang betul-betul ingin Indonesia ini baru dan kita berkomitmen untuk mewujudkan," katanya.
Berita Terkait
Indra Sjafri panggil 37 nama untuk ikuti TC timnas U-20
Rabu, 13 Maret 2024 21:56 Wib
Kejagung segera umumkan nama dua dapen BUMN bermasalah
Senin, 4 Maret 2024 16:25 Wib
Fans Chelsea sebut nama Mourinho saat serukan pecat Pochettino
Minggu, 3 Maret 2024 5:32 Wib
Warga diminta waspadai modus pengurusan perkara catut nama KPK
Rabu, 21 Februari 2024 20:55 Wib
Jokowi belum siapkan nama menko polhukam pengganti Mahfud
Rabu, 14 Februari 2024 11:17 Wib
Tanggapi petisi akademis, Airlangga: Itu tokoh pakai nama kampus
Jumat, 2 Februari 2024 20:13 Wib
KPU Bengkulu: Ada 100 laporan terkait pencatutan anggota partai
Selasa, 2 Januari 2024 16:11 Wib
Presiden pilih nama Kasad pekan depan
Sabtu, 25 November 2023 17:43 Wib