Bandarlampung (ANTARA) - Kinerja angkutan barang PT Kereta Api Indonesia (persero) hingga akhir semester pertama tahun 2021 terus menunjukkan tren positif.
"Pada Januari sampai Juli 2021 KAI melayani angkutan barang sebanyak 28,2 juta ton, naik 8,9 persen dibanding dengan periode yang sama 2020 lalu dimana KAI mengangkut 25,9 juta ton barang," kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam keterangan yang diterima di Bandarlampung, Rabu.
Ia menyebutkan kenaikan volume barang yang KAI layani ini sangat penting bagi KAI untuk tetap bertahan di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
Menurutnya, terus bertumbuh juga dibuktikan KAI dengan tetap berprogresnya pekerjaan untuk proyek strategis nasional yang telah diamanahkan Pemerintah kepada KAI, meski di masa pandemi.
Untuk proyek LRT Jabodebek misalnya, per 30 Juli 2021 progres pekerjaan telah mencapai 73,31 persen. Sementara untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung progres fisiknya sudah mencapai 54,16 persen.
"Kondisi pandemi memang sedikit banyak mempengaruhi capaian target penyelesaian pekerjaan, namun KAI melakukan upaya maksimal dengan intens berkoordinasi dengan para stakeholders," ujarnya.
Didiek menjelaskan pemantauan dan pengawasan secara langsung tetap dilakukan, proses-proses pengujian pun didorong agar dilakukan percepatan. KAI juga membentuk Project Management Officer (PMO) yang memantau proyek untuk menjamin kelancaran proyek secara keseluruhan.
KAI bertekad akan menjalankan amanah penugasan tersebut agar semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan layanan transportasi massal berbasis rel yang nyaman dan maju.
"Gencarnya pengembangan transportasi berbasis rel yang tengah dikerjakan KAI ini memiliki tujuan untuk menghadirkan moda transportasi yang terintegrasi dan memudahkan masyarakat dalam mobilitasnya. Kemajuan ini nantinya diharapkan tidak hanya akan menambah volume angkut semata, tapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang juga berimbas bagi kemajuan bangsa," tutup Didiek.