Bandarlampung (ANTARA) - Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana merasa kecewa terhadap salah satu mal atau pusat perbelajaan di kota setempat karena menyediakan fasilitas protokol kesehatan (prokes) seadanya dan terkesan abai.
"Semua mal saya minta sediakan fasilitas prokes seperti tempat cuci tangan, thermogun, dan lain sebagainya, jangan terlihat asal-asalan. Tadi kita lihat di Ramayana, tempat cuci tangan sudah tidak ada air dan berlumut," kata Eva saat meninjau prokes di mal,, Selasa.
Menurutnya, apabila semua fasiltas yang disediakan asal-asalan dan tidak terurus maka bukanya masyarakat semakin sehat namun dapat menimbulkan penyakit lainnya kepada pengunjung.
Baca juga: FKUB Lampung ajak umat patuhi aturan pemerintah jelang hari besar keagamaan
"Jadi mari kita bersama-sama menjaga prokes ini, kalau pemilik toko, dan mal baik dalam pelaksanaannya, begitu pula pengunjung maka Bandarlampung menjadi zona hijau bukan hanya sekedar harapan," kata dia.
Selain itu, Eva meminta kepada masyarakat terutama kepala keluarga menjadi Satgas COVID-19 di rumahnya masing-masing dan lingkungan sekitar dengan begitu siapapun tidak mudah terinfeksi virus ini.
"Minimal dari diri sendiri, kesadaran akan pentingnya prokes, menegur bila ada yang tak pakai masker dan berkerumun, Insyaallah kita terbebas dari pandemi ini," kata dia.
Baca juga: ASDP tingkatkan koordinasi tekan pergerakan orang selama larangan mudik
Eva mengakui berdasarkan pantauannya ke sejumlah mal dan pasar, tingkat disiplin memakai masker masyarakat sudah cukup bagus dan baik, namun masih ada beberapa warga yang abai atau tidak benar dalam memakai masker.
"Yang masih abai dan tidak benar ini yang harus kita edukasi terus, pihak mal juga jangan sampai lupa memberikan peringatan kepada pengunjung dengan menggunakan pengeras suara," kata dia.
Data terakhir 10 Mei 2021, total kasus terkonfirmasi COVID-19 di Kota Bandarlampung berjumlah 5.616 dengan rincian yang telah selesai isolasi berjumlah 5.184 orang, dan kasus kematian 339 orang.