Chef Arnold dan Kaesang Pangarep rilis buku beda genre, sambut Idul Fitri

id Chef arnold,Kaesang pangarep,Kecebong kaesayangan,Filosofi endog

Chef Arnold dan Kaesang Pangarep rilis buku beda genre, sambut Idul Fitri

Buku "Filosofi Endog" karya Chef Arnold dan komik "Kecebong Kaesayangan" dari Kaesang Pangarep (ANTARA/Ho)

Proses pengerjaan buku ini memakan waktu hampir satu tahun
Jakarta (ANTARA) - Menyambut hari raya Idul Fitri 2021, Chef Arnold dan Kaesang Pangarep meluncurkan buku dengan genre yang berbeda.

Arnold Poernomo atau yang lebih dikenal dengan Chef Arnold mengatakan buku berjudul "Filosofi Endog : Resep Hidup Ala Chef Arnold" bukan tentang resep makanan. Buku ini merupakan kumpulan tulisan tentang hidup dan kerja keras dari sudut pandangnya.

"Proses pengerjaan buku ini memakan waktu hampir satu tahun dan memuat banyak sudut pandang tentang hidup dan kerja keras. Kenapa judulnya telur (endog)? Karena telur itu basic sekali dan sangat multifungsi," kata Chef Arnold dalam rilis resminya pada Sabtu.

Ia juga ingin berbagi tentang pentingnya persisten dan kerja keras. Menurutnya di dunia yang serba instan ini kadang seseorang lupa dengan proses.

"Padahal untuk menjadi seseorang itu butuh proses, it takes time," ujar Chef Arnold.

Kaesang Pangarep putra bungsu Presiden Joko Widodo, berkolaborasi dengan Tim Sang Javas, menghadirkan komik berjudul "Kecebong Kaesayangan". Komik ini bercerita tentang kehidupan kecebong di dasar kolam.

Kolam yang bernama "Kolam Nusantara" ini sangat unik. Karena ratusan bahkan ribuan kecebong, turun-temurun hidup di sini. Mereka beraktivitas selayaknya kehidupan manusia dan menyoroti keadaan yang sedang tidak baik saat ini.

"Dalam salah satu cerita di komik ada karakter yang suka menyebar hoax dan digambarkan bagaimana akibat berita hoax itu memengaruhi ketenteraman Kolam Nusantara. Ada, salah satu, kecebong yang suka hoax-hoax. Makanya kalau bersosial media kita harus bertanggung jawab," ujar Kaesang.

Tim Sang Javas juga menjelaskan bahwa kecebong adalah simbol. Tokoh kecebong diambil dari analogi metamorfosis katak, dari kecil sampai dewasa.

"Metamorfosis yang bermuara pada harapan untuk terus berproses dan tumbuh menjadi besar," kata Tim Sang Javas.

Sementara itu, di waktu yang bersamaan Falcon Publishing juga merilis delapan buku lainnya yakni "Gadis Pramugari" karya Annastasia Anderson, "Kekasih Semusim" karya Dini Fitria, "Nawaitu Cinta" karya Natta Reza, "Jodoh Sang Superstar" karya Santy Diliana, "Haru Mahameru" karya Balakarsa, "Istri Kedua Gus" karya Anisa Ae, "Warkop DKI Kartun" dan "Si Juki Anak Kosan #1" karya Faza Meonk.

Baca juga: Inilah kiat jalani bisnis kuliner saat pandemi ala Chef Arnold
Baca juga: Gibran dan Kaesang digandeng Chef Arnold buka restoran