Kemenkeu prediksi ekonomi triwulan II-2021 tumbuh 7 persen

id kemenkeu,pertumbuhan ekonomi,bkf

Kemenkeu prediksi ekonomi triwulan II-2021 tumbuh 7 persen

Tangkapan layar - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu. ANTARA/Dewa Wiguna

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan ekonomi pada triwulan II-2021 bisa tumbuh hingga 7 persen seiring dengan momentum membaiknya kegiatan ekonomi yang terus berjalan.

"Jadi Q2 2021 ada perbaikan signifikan, kalau hitung-hitungan kita bisa di atas 7 persen (yoy)," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu dalam jumpa pers virtual APBN di Jakarta, Selasa.

Febrio mengatakan perbaikan ekonomi yang terus terjadi seiring dengan membaiknya penanganan pandemi dan vaksinasi akan membuat ekonomi mulai tumbuh ke zona positif pada triwulan II-2021.

Perbaikan secara konsisten tersebut telah terlihat sejak triwulan III-2020, hingga ekonomi pada akhir 2020 tercatat tumbuh minus 2,19 persen atau lebih baik diantara G20 maupun ASEAN.

Tanda-tanda pemulihan itu muncul di triwulan I-2021 dari penguatan PMI manufaktur, pulihnya kinerja ekspor impor maupun belanja masyarakat, serta membaiknya konsumsi dan investasi secara terbatas.

"Kita lihat perbaikan konsisten di Q1, dengan estimasi tumbuh minus 1 sampai minus 0,1 persen. Ini secara kuartal per kuartal (q-to-q) memperlihatkan ada perbaikan signifikan yang dirasakan dan tercermin di angka itu," katanya.

Ia menyakini perbaikan ini akan terus terjadi hingga akhir 2021 ekonomi tumbuh pada kisaran 4,5 persen-5,3 persen sejalan dengan proyeksi dari lembaga multilateral seperti IMF dan OECD.

Sebelumnya, OECD dan IMF memperkirakan ekonomi Indonesia pada akhir 2021 bisa tumbuh masing-masing 4,9 persen dan 4,8 persen seiring dengan menguatnya sentimen positif atas arah pemulihan ekonomi.

Dalam kesempatan terpisah, Ekonom Bahana Satria Sambijantoro ikut memproyeksikan ekonomi pada triwulan II-2021 bisa tumbuh 7,82 persen (yoy), setelah masih terkontraksi 0,85 persen pada triwulan I-2021.

Perkiraan itu dengan mempertimbangkan kasus COVID-19 telah terkendali dan tidak ada kebijakan lockdown lanjutan, program vaksinasi berjalan baik hingga 46 persen populasi pada akhir 2021 dan kegiatan ekonomi berjalan normal meski berlangsung terbatas.