RS Polri sudah terima 308 kantong jenazah korban Sriwijaya Air

id Pesawat Sriwijaya jatuh, RS Polri, 308 kantong jenazah, korban jatuhnya pesawat,sriwijaya air, sriwijaya air sj-182,jena

RS Polri sudah terima 308 kantong jenazah korban Sriwijaya Air

Dokumentasi - Sejumlah keluarga dan kerabat memakamkan jenazah Indah Halimah Putri di Desa Sungai Pinang, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Minggu (17/1/2021). Indah Halimah Putri merupakan salah satu korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.

Jakarta (ANTARA) -

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri, Kramat Jati hingga saat ini telah menerima 308 kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
"Hingga saat ini, kami telah menerima sebanyak 308 kantong (jenazah) dari fase 1 di Tanjung Priok," kata Komandan DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Hery Wijatmoko, saat jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin.
Menurut dia, dari 308 kantong jenazah, pihaknya telah berhasil mengidentifikasi 29 korban jatuhnya pesawat Sriwijaya air SJ-182di perairan Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu itu.
"15 kantong jenazah yang telah diidentifikasi sudah diserahkan kepada pihak keluarga," ujar Hery.
Dalam proses identifikasi, kata dia, RS Polri juga telah mengumpulkan 438 sampel DNA dari keluarga korban. Jumlah tersebut sudah lengkap untuk 62 korban yang terdaftar di dalam "manifest" Sriwijaya Air SJ-182.
Kemudian untuk kegiatan identifikasi hari ini, lanjutnya, Tim DVI akan membentuk pemeriksaan empat meja di "postmortem" untuk memeriksa dua kantong yang kemarin baru diserahkan. "Untuk properti kami menerima sebanyak 168 kantong," tutur-nya.
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1).
Pesawat bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu sempat hilang kontak setelah tinggal landas dari Bandara Sukarno Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB.