London (ANTARA) - Seorang remaja Inggris yang menyebut dirinya sebagai "neo-Nazi" diganjar hukuman penjara selama enam tahun delapan bulan oleh Pengadilan Manchester Crown pada Selasa atas upayanya merencanakan serangan teror.
Remaja lelaki berusia 17 tahun yang tidak bisa disebutkan namanya karena alasan hukum itu terbukti telah melakukan pencarian daring yang mendalam mengenai materi kebencian rasial dan sayap kanan, serta mendorong orang-orang untuk menyebarkan materi terlarang yang ia temukan tersebut.
Menurut keterangan polisi, dia telah melakukan pencarian daring secara rinci tentang pembunuhan masal di Amerika Serikat dan Eropa yang terjadi baru-baru ini.
Terdakwa ditahan pada Maret 2019 setelah polisi menemukan daftar yang ditulis tangan berisi wilayah-wilayah yang mungkin akan diserang serta sebuah daftar senjata api yang ingin dibeli, di rumahnya di Kota Durham, wilayah utara Inggris.
Pada November 2019, dia dinyatakan bersalah atas enam tuduhan termasuk di antaranya mempersiapkan penyerangan teror, yang sebagaimana disebut BBC, menjadikan remaja itu sebagai tersangka kasus perencanaan teror termuda di Inggris.
"Kasus-kasus semacam ini menyoroti bahaya yang dihadapi anak-anak muda di dunia maya saat ini," ujar Kepala Bagian Antiteror Kepolisian Timur Laut, Detektif Kepala Pengawas Martin Snowden.
Dia menambahkan bahwa pengaruh negatif dan manipulasi kuat dari mereka yang ingin meradikalisasi anak-anak muda itu tidak dapat dianggap sepele.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Mantan penjaga kamp Nazi berusia 100 tahun diadili di Jerman
Minggu, 1 Agustus 2021 17:27 Wib
Jaksa tuntut pria Jerman si pendukung pembunuhan 3.518 orang
Selasa, 9 Februari 2021 11:35 Wib
Tentara AS didakwa bersekongkol hendak serang satuannya
Selasa, 23 Juni 2020 20:10 Wib
Penyintas tertua kamp Auschwitz meninggal di usia 101
Jumat, 28 Juni 2019 23:37 Wib
Iklan film Nazi ditarik
Rabu, 25 November 2015 12:12 Wib
Van Persie Tepis Tuduhan Lakukan Salam NAZI
Senin, 31 Oktober 2011 21:32 Wib