Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengajak para pelaku usaha pariwisata di provinsi itu ikut mempromosikan wisata halal.
"Aceh memfokuskan pengembangan wisata halal. Dan ini menjadi peluang menggaet wisatawan Muslim, terutama yang terdekat dari Malaysia, selain wisatawan Nusantara," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaluddin di Banda Aceh, Sabtu.
Menurut Jamaluddin, keterlibatan pelaku usaha pariwisata mempromosikan Aceh dan wisata halalnya akan meningkatkan kunjungan pelancong ke provinsi tersebut.
Baca juga: Pemprov Aceh fokus kembangkan pariwisata halal tingkatkan ekonomi warga
Apalagi wisatawan Malaysia, kata dia, selama ini merasa nyaman berkunjung ke Aceh karena kesamaan atau serumpun. Jadi, mereka tidak merasa waswas, terutama masalah kuliner.
"Ini peluang bagi pelaku usaha pariwisata di Aceh menggaet wisatawan dari Malaysia. Tentunya semua ini butuh kerja keras dan promosi terus menerus dengan melibatkan semua pelaku pariwisata," kata Jamaluddin.
Konsul Jenderal Malaysia di Medan Aiyub bin Omar mengatakan pihaknya akan mempromosikan pariwisata Aceh. Apalagi sekarang ini Aceh sedang giat-giatnya mengembangkan wisata halal.
"Kami akan membantu mempromosikan pariwisata Aceh. Apalagi, banyak masyarakat Aceh juga berkunjung ke Malaysia," kata Aiyub bin Omar.
Baca juga: Disbudpar Aceh segera luncurkan brand wisata halal 2019
Dengan promosi tersebut, kata Aiyun bin Omar, pelaku usaha pariwisata di Aceh harus mampu mengambil kesempatan menggaet wisatawan Malaysia untuk berkunjung di provinsi berjuluk Serambi Mekkah tersebut.
"Banyak daya tarik wisatawan Malaysia berkunjung ke Aceh seperti Masjid Raya Banda Aceh. Makanan di Aceh juga sama, sehingga menjadi jaminan wisatawan Malaysia berkunjung ke Aceh," kata Aiyub bin Omar.
Aiyub bin Omar bersama keluarga pernah merasakan 18 jam perjalanan darat dari Medan, Sumatera Utara, ke Banda Aceh. Selama perjalanan, ia merasa terkesan dengan Aceh.
"Tidak ada rasa waswas kami setelah memasuki Aceh, terutama soal kuliner. Makanan di Aceh sudah terjamin kehalalannya. Selama perjalanan ke Banda Aceh, saya merasa seperti di kampung sendiri," kata Aiyub bin Omar.