PT Angkasa Pura II gelar pelatihan pemandu wisata berbasis kompetensi

id Angkasa Pura Ii,pelatihan pemandu wisata,tanjungpinang,Kepri

PT Angkasa Pura II gelar pelatihan pemandu wisata berbasis kompetensi

EGM Bandara RHF Tanjungpinang Muhammad Syahril (kanan), Kepala Disbudpar Surjadi (kiri), dan Wali Kota Tanjungpinang Syahrul (tengah), berfoto bersama usai menanadatangani nota kesepahaman kerja sama bidang pariwisata di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Senin (9/9/2019). (FOTO ANTARA/Ogen)

Ia berharap melalui pelatihan ini akan lahir pemandu wisata baru yang berkualitas dan tentunya bisa bersaing dengan pemandu wisata dari luar Tanjungpinang.
Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - PT Angkasa Pura II (Persero), Kantor Cabang Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau menggelar pelatihan pemandu wisata berbasis kompetensi di Tanjungpinang.

Kegiatan tersebut merupakan program CSR PT Angkasa Pura II yang digagas bersama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dispbudpar) Kota Tanjungpinang.

Executive General Manager (EGM) Bandara RHF Tanjungpinang, Muhammad Syahril, di Tanjungpinang, Senin menyatakan pelatihan ini digelar selama satu bulan, dengan peserta sebanyak 40 pemandu wisata muda.

"Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan kami terhadap perkembangan pariwisata Tanjungpinang. Terutama dari segi SDM pariwisata itu sendiri," katanya saat acara pembukaan pelatihan.

Ia berharap melalui pelatihan ini akan lahir pemandu wisata baru yang berkualitas dan tentunya bisa bersaing dengan pemandu wisata dari luar Tanjungpinang.

Menurut dia, sejauh ini berdasarkan laporan dari Disbudpar, keberadaan pemandu wisata di Tanjungpinang sudah semakin berkurang.

Selain itu, lanjutnya, selama ini wisatawan luar yang datang ke Tanjungpinang lebih banyak membawa pemandu wisata sendiri.

"Kita maunya paket wisata termasuk pemandu wisatanya itu dari masyarakat di sini," katanya.

Oleh karena itu, ia menekankan kepada seluruh peserta agar memanfaatkan pelatihan ini untuk menguasai informasi dunia pariwisata khususnya yang ada di Tanjungpinang.

Di samping itu, para peserta juga diharapkan dapat menekuni kemampuan berbahasa, minimal tiga bahasa yaitu Bahasa Indonesia, Inggris dan Mandarin.

"Kami berharap 40 orang ini nantinya menjadi pionir duta pariwisata Tanjungpinang," katanya.

Dia menambahkan, usai pelatihan ini semua peserta akan mendapatkan sertifikat pemandu wisata dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Selanjutnya, ke 40 peserta tersebut akan diserahkan ke Disbudpar untuk diberdayakan dalam menunjang kegiatan pariwisata di daerah setempat.

"Kami tidak mau ini hanya pelatihan saja, tapi mereka harus diberdayakan nantinya. Tugas kami cuma membantu mensertifikasi SDM yang memang layak menjadi pemandu wisata," kata Syahril.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Tanjungpinang, Surjadi, mengapresiasi pihak PT Angkasa Pura II yang telah ikut mendorong melahirkan pemandu wisata yang berkompetensi sesuai persyaratan.

Menurut Surjadi, peningkatan SDM pariwisata merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh pemerintah daerah, dalam menyongsong penerapan penuh Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2020.

"Di era MEA nantinya, pemandu wisata dari luar negeri boleh bekerja di Indonesia. Tentu langkah terbaik kita ialah menyiapkan SDM yang layak dan cakap," katanya.

Dia menambahkan kegiatan ini juga sesuai dengan visi dan misi Pemkot Tanjungpinang, bahwa pariwisata merupakan penggerak ekonomi yang dapat menggerakkan roda ekonomi dan pembangunan Tanjungpinang.

Kegiatan itu dirangkai dengan penandatangan nota kesepahaman kerja sama di bidang peningkatan pariwisata antara PT Angkasa Pura II dengan Pemkot Tanjungpinang.