Pemkot Malang menyiapkan Rp16 miliar kembangkan destinasi wisata Kayutangan

id Uklam-Uklam Heritage Kayutangan,Kayutangan Malang,Wisata Kota Malang,Pariwisata Malang

Pemkot Malang menyiapkan Rp16 miliar kembangkan destinasi wisata Kayutangan

Salah satu penjaja makanan dan minuman pada Festival Uklam-Uklam Heritage Kayutangan, di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (30/8/2019). (ANTARA/Vicki Febrianto)

"Ada dana Rp16 miliar yang bersumber dari DAK. Hari ini dimulai, dan pada 2020 akan tuntas (pengembangan kawasan Kayutangan)"

Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota Malang menyiapkan pendanaan sebesar Rp16 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pengembangan destinasi wisata kawasan Heritage Kayutangan, di Kota Malang, Jawa Timur.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa, pengembangan kawasan Kayutangan yang merupakan pusat perdagangan dan pertokoan Kota Malang pada era Hindia Belanda itu, ditargetkan rampung pada 2020.

"Ada dana Rp16 miliar yang bersumber dari DAK. Hari ini dimulai, dan pada 2020 akan tuntas (pengembangan kawasan Kayutangan)," kata Sutiaji, dalam acara Uklam-uklam Heritage Kayutangan, di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat.

Sutiaji menjelaskan, rencananya akan ada pelebaran trotoar di sepanjang Jalan Basuki Rachmad tersebut, dan arus lalu lintas akan dijadikan satu arah. Pemerintah Kota Malang akan melakukan optimalisasi potensi kawasan Kayutangan yang memiliki banyak bangunan-bangunan kuno.


Menurut Sutiaji, nantinya akan ada area-area tertentu yang menggunakan transaksi nontunai untuk mengakomodasi potensi perdagangan dari generasi milenial. Namun, transaksi secara tradisional, akan tetap ada.

"Nantinya ada wilayah tertentu yang menggunakan e-money, untuk wadah anak-anak ekonomi kreatif. Ekonomi tradisional juga ada," kata Sutiaji.

Sutiaji menambahkan, pemilihan kawasan Kayutangan sebagai salah satu destinasi wisata kawasan budaya tersebut, dikarenakan dukungan dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) masyarakat sekitar kawasan.

Diharapkan, dengan dikembangkannya destinasi wisata Heritage Kayutangan itu, bisa mendorong perputaran roda perekonomian Kota Malang.


Dalam rencana pengembangan kawasan Kayutangan, akan dijadikan wilayah yang menyerupai kawasan Malioboro di Yogyakarta, namun sesuai dengan karakteristik Kota Malang dan dikemas dalam konsep Malang City Heritage.

Koridor Kayutangan, atau yang saat ini lebih dikenal sebagai Jalan Basuki Rachmad dipilih karena memiliki nilai sejarah tinggi.

Rencana Pemerintah Kota Malang dalam konsep Malang City Heritage untuk wilayah Kayutangan adalah mewujudkan suatu kawasan warisan budaya, yang sekaligus menjadi destinasi wisata.