Palembang (ANTARA) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut Provinsi Sumsel akan menjadi lumbung pangan nasional pada 2021 jika konsisten menambah luas lahan sawah melalui program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani.
"Dulu ketika saya pertama kali menjabat menteri, Sumsel ada di urutan ke 8 penghasil pangan, tahun ini Sumsel sudah di urutan ke 5, paling tidak akhir tahun ini harus urutan ke 3 dan pada 2021 akan jadi lumbung pangan nasional," kata Amran Sulaiman pada Rapat Percepatan Tambah Tanam Lahan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) di Palembang, Selasa.
Menurutnya peluang Sumsel menjadi lumbung pangan terbuka lebar karena provinsi tersebut mendapat bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) dari Kementrian Pertanian sebanyak 118 unit atau lebih banyak dari daerah lain.
Alsintan tersebut ditargetkan dapat membuka lahan sawah baru di area lahan basah seluas 500.000 hektar dengan 200.000 hektarnya akan diselesaikan sampai akhir 2019.
"200.000 hektare itu dapat menaikan pendapatan petani di Sumsel hingga Rp14 Triliun secara keseluruhan, saat ini sudah terbuka sekitar 50.000 hektare lahan baru," jelas Amran.
Dalam riset Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), kata dia, belanja barang Kementan berupa Alsintan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di daerah, di mana setiap peningkatan satu persen belanja Alsintan akan mendorong 0,33 persen peningkatan subsektor pertanian, peternakan, dan jasa pertanian.
"Adapun Produk Domestik Bruto (PDB) pertanian berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) juga ternyata melampaui target nasional, yakni dari PDB 3,5 persen mampu menembus 3,7 persen," jelasnya.
Ia meminta Pemporv Sumsel memaksimalkan pemanfaatan Alsintan yang telah dibagikan ke sembilan kabupaten karena penggunaan Alsintan itu juga bermaksud agar para petani menerapkan pertanian berbasis teknologi di era 4.0
"Petani di sini sudah melek teknologi, dan ternyata penerapan teknologi itu sendiri cukup menarik minat para kaum milenial, dapat dilihat dari gerakan pemuda tani Indonesia yang saat ini sudah diikuti 500.000 orang," demikian Amran.