Mesuji (ANTARA) - Ratusan hektare lahan sawah milik petani di Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung mengalami kekeringan, setelah lebih dari empat bulan hujan tidak turun di daerah ini.
"Sawah di Mesuji sebagian besar merupakan lahan tadah hujan. Warga hanya mengharapkan air hujan bila hendak ke sawah, kalau musim panas seperti ini terpaksa dibiarkan saja hingga musim hujan tiba," kata warga setempat, Mustoli (45), di Mesuji, Minggu.
Akibat kondisi ini, ratusan hektare lahan pertanian di daerah itu terpaksa dibiarkan menganggur.
Bahkan, ada juga lahan warga yang terpaksa dibiarkan mengeras selama beberapa bulan, karena petani tidak mungkin memaksakan bertanam padi kalau tidak memungkinkan terjangkau air.
"Saat musim panas ini, karena ke sawah tidak memungkinkan, warga setempat menggantungkan hidupnya dengan mengambil getah karet dan panen sawit, katanya pula.
Menurut Jodoh, warga di Kecamatan Rawajitu, Mesuji, ratusan hektare lahan pertanian di Rawajitu kekeringan, sehingga berdampak kepada ekonomi warga setempat.
"Hujan yang tak kunjung turun, terpaksa lahan warga menganggur karena tidak mendapatkan pasokan air yang memadai," katanya lagi.
Ia mengatakan lahan pertanian masih dibiarkan menganggur, disebabkan para petani khawatir jika mereka memaksakan menanam justru akan gagal panen, karena mengalami kemarau panjang sehingga lahan dibiarkan menganggur untuk mengantisipasi kerugian.