Kalah dari Tottenham, Guardiola tak lihat City bermain jelek
Jakarta (ANTARA) - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, bersikeras menilai timnya tak bermain buruk saat dikalahkan Tottenham Hotspur 0-1 dalam laga pertama perempat final Liga Champions di Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris, Rabu dini hari WIB.
"Ketika kami bermain buruk saya selalu mengatakannya, tapi saya tidak merasakan hal itu hari ini," kata Guardiola dalam komentar purnalaga yang dilansir laman resmi UEFA.
Guardiola menyebut Tottenham sebagai tim yang kerap menekan, namun hal itu tidak terjadi, terutama di babak kedua.
"Mereka tim yang biasanya banyak menekan namun kali ini tidak bisa melakukannya, terutama di babak kedua, ketika kami kerap membawa bola hingga sepertiga akhir lapangan," ujarnya.
Ironisnya, meski menyebut Tottenham tak banyak menekan di babak kedua, satu-satunya gol di laga tersebut tercipta di babak kedua dari kaki Son Heung-min yang memanfaatkan kelalaian lini belakang City.
Para pemain City menganggap umpan Christian Eriksen tak mampu dijangkau oleh Heung-min dan bola sudah keluar dari garis lapangan, sehingga mereka berhenti melakukan pertahanan.
Ternyata, bola belum meninggalkan lapangan, dan ketika Fabian Delph menyadari itu serta berusaha melakukan hadangan semuanya terlambat, Heung-min kadung melepaskan tembakan yang mengoyak gawang Ederson Moraes.
Guardiola berharap para pendukungnya bisa memberikan dorongan moral sepanjang 90 menit penuh dalam laga kedua yang bakal dilangsungkan di markas City di Etihad pada pekan depan.
"Pekan depan, semoga suporter kami bisa memberikan dukungan setiap menit," ujarnya.
Kekalahan 0-1 bukan berarti langkah City pasti terhenti, mereka bisa saja membalikkan keadaan dan memenangi skor agregat dengan syarat menang dengan selisih dua gol atau lebih.
"Ketika kami bermain buruk saya selalu mengatakannya, tapi saya tidak merasakan hal itu hari ini," kata Guardiola dalam komentar purnalaga yang dilansir laman resmi UEFA.
Guardiola menyebut Tottenham sebagai tim yang kerap menekan, namun hal itu tidak terjadi, terutama di babak kedua.
"Mereka tim yang biasanya banyak menekan namun kali ini tidak bisa melakukannya, terutama di babak kedua, ketika kami kerap membawa bola hingga sepertiga akhir lapangan," ujarnya.
Ironisnya, meski menyebut Tottenham tak banyak menekan di babak kedua, satu-satunya gol di laga tersebut tercipta di babak kedua dari kaki Son Heung-min yang memanfaatkan kelalaian lini belakang City.
Para pemain City menganggap umpan Christian Eriksen tak mampu dijangkau oleh Heung-min dan bola sudah keluar dari garis lapangan, sehingga mereka berhenti melakukan pertahanan.
Ternyata, bola belum meninggalkan lapangan, dan ketika Fabian Delph menyadari itu serta berusaha melakukan hadangan semuanya terlambat, Heung-min kadung melepaskan tembakan yang mengoyak gawang Ederson Moraes.
Guardiola berharap para pendukungnya bisa memberikan dorongan moral sepanjang 90 menit penuh dalam laga kedua yang bakal dilangsungkan di markas City di Etihad pada pekan depan.
"Pekan depan, semoga suporter kami bisa memberikan dukungan setiap menit," ujarnya.
Kekalahan 0-1 bukan berarti langkah City pasti terhenti, mereka bisa saja membalikkan keadaan dan memenangi skor agregat dengan syarat menang dengan selisih dua gol atau lebih.