Okta Ingin Sukses Seperti Di Laos

Bandarlampung,  (ANTARA LAMPUNG) - Lifter angkat besi asal Lampung Okta Dwi Pramitha yang masuk dalam tim SEA Games Indonesia 2011, mengaku ingin mengulang kesuksesan meraih medali emas seperti SEA Games 2009 di Laos.

"Waktu itu saya naik kelas yakni di 63 kilogram, dan berhasil meraih medali emas. Nanti di Palembang mungkin dikembalikan ke kelas saya yakni 58 kilogram," kata dia, ketika dihubungi usai berlatih di Padepokan Gajah Lampung, Pringsewu.

Namun, lanjut dia, harapan meraih medali emas tersebut bukan untuk takabur atau melupakan segala sesuatu dari Sang Pencipta, karena apa pun rencana hanya Tuhan yang menentukan.

"Saya tetap berusaha semaksimal mungkin untuk bisa tampil optimal dan yang pasti tetap mematuhi instruksi pelatih," kata dia.

Putri kedua pasangan Usman Ali dan Siti Wakhidah itu mengaku menjadi lifter dan telah meraih berbagai prestasi diantaranya medali emas SEA Games, Asia Junior dan PON serta sejumlah medali di beberapa pertandingan lainnya, tidak diperoleh begitu saja.

Ia yang lahir 15 Oktober 1986 itu pun menceritakan, awalnya disuruh sang ayah untuk berlatih angkat besi dengan berkunjung ke Padepokan Gajah Lampung yang dikomandoi Imron Rosadi.

Kala itu, ia baru berusia 14 tahun dan duduk di kelas 2 SMP, dan awalnya enggan melaksanakan keinginan ayahnya itu.

Namun karena banyak rekan satu sekolah dan sebaya berlatih, Okta pun merasa penasaran dan mendatangi padepokan tersebut. Baru berlatih selama dua bulan sudah diminta Imron Rosadi untuk masuk asrama.

"Dua bulan saya berlatih dengan pulang-pergi, kemudian diminta Pak Imron untuk menetap di asrama, hingga kini," terang dia.

Menjelang keberangkatan ke Palembang, tempat diselenggarakan pertandingan cabang angkat besi SEA Games 2011, Okta dan empat lifter lainnya terus berlatih dibawah gemblengan pelatih Edi Santoso dan pengawasan Imron Rosadi.

Okta pun mengaku optimistis bisa tampil optimal untuk meraih prestasi tertinggi demi nama baik pribadi, pelatih, pembina, daerah, dan negara. (ANT)