Chusnunia Chalim dorong pencapaian NZE industri 10 tahun lebih cepat

id pemajuan industri, industri dalam negeri, dekarbonisasi industri, komisi VII

Chusnunia Chalim dorong pencapaian NZE industri 10 tahun lebih cepat

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim (kanan) (ANTARA/HO-Komisi VII)

Kami mendukung penuh komitmen Kemenperin dalam percepatan NZE 2050, yang bahkan lebih cepat 10 tahun dari target nasional.

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim mendukung inisiasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk dekarbonisasi industri sehingga mewujudkan nol emisi karbon (Net Zero Emissions/NZE) pada 2050 atau 10 tahun lebih cepat dari target yang ditetapkan.

“Kami mendukung penuh komitmen Kemenperin dalam percepatan NZE 2050, yang bahkan lebih cepat 10 tahun dari target nasional. Langkah ini menunjukkan bahwa sektor industri Indonesia siap untuk beradaptasi dengan tren global dan semakin berdaya saing di pasar internasional,” kata dia di Jakarta, Rabu.

Adapun dalam kebijakan dekarbonisasi (proses pengurangan emisi karbon ke atmosfer secara bertahap) tersebut, Kemenperin berfokus pada tiga pilar utama, yaitu teknologi ramah lingkungan, efisiensi energi, dan ekonomi sirkular yang akan menjadi fondasi bagi transformasi industri menuju rendah karbon.

Selain itu, proyek percontohan Carbon Capture Utilization (CCU) yang melibatkan PT Petrokimia Gresik dan UWin Resources Regeneration Inc menjadi bukti nyata bahwa Indonesia siap mengadopsi inovasi dalam pengurangan emisi industri.

Lebih lanjut, pihaknya mendorong kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, sektor industri, serta mitra internasional dalam pengembangan teknologi hijau dan investasi berkelanjutan.

Menurut dia, dengan kerja sama yang kuat, Indonesia diyakini dapat mencapai target NZE 2050 dan berkontribusi aktif dalam mitigasi perubahan iklim global.

Ia memastikan, melalui strategi tersebut, akan secara langsung membantu sektor perindustrian dalam negeri menciptakan lapangan kerja baru.

“Teknologi rendah karbon dan ekonomi sirkular tidak hanya membantu kita mencapai target iklim global, tetapi juga membuka potensi investasi dan penciptaan lapangan kerja hijau yang lebih luas,” ujar dia.

Kemenperin juga menetapkan empat subsektor prioritas dalam dekarbonisasi, yaitu industri pulp dan kertas, besi dan baja, semen, serta sektor pupuk yang merupakan kontributor utama emisi karbon nasional.

Ia menyampaikan, dalam rangka memastikan keberlanjutan kebijakan ini, Komisi VII DPR RI akan terus mengawal implementasi regulasi serta mendorong pemberian insentif bagi industri yang berinvestasi dalam teknologi hijau.

“Kami akan memastikan ada regulasi yang konsisten dan insentif yang tepat sehingga transisi menuju industri hijau ini tidak membebani pelaku usaha, melainkan justru meningkatkan daya saing mereka,” ujarnya pula.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Komisi VII dorong tercapai NZE industri 10 tahun lebih cepat