SAR hentikan pencarian nelayan hilang di perairan Bakauheni

id Lampung Selatan. ,Tim SAR gabungan ,Nelayan hilang

SAR hentikan pencarian nelayan hilang di perairan Bakauheni

Keluarga korban dari hilangnya nelayan di laut Bakauheni dan tim SAR gabungan saat melakukan tabur bunga di perairan laut Bakauheni Lampung Selatan. (ANTARA/HO/Basarnas Lamsel)

Lampung Selatan (ANTARA) - Tim SAR gabungan resmi menghentikan pencarian nelayan yang hilang di perairan Pulau Rimau Balak, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) pada hari ketujuh.

Kepala Pos SAR Bakauheni Rezie Kuswara di Lampung Selatan, Senin, mengatakan untuk pencarian terhadap korban nelayan yang dinyatakan hilang di perairan Lampung Selatan, pada hari ketujuh dihentikan dan akan dilakukan pemantauan.

"Operasi SAR pencarian nelayan hilang atas nama Ibnu Hakim berusia (71), warga Dusun Kramat, Desa Sumur, Kecamatan Ketapang ini kami maksimalkan pencarian ke daerah Tanjung Tua, Pulau Harimau, dan kami juga sudah berkoordinasi dengan warga Pulau Sebuku dan Sebesi. Pencarian masih nihil dan pada hari ketujuh ini pencarian dihentikan," kata dia.


Ia menyebut proses pencarian nelayan hilang yang bernama Ibnu Hakim itu melibatkan Basarnas, TNI Polri, BPBD, relawan, dan warga setempat, serta keluarga korban.

Basarnas menyampaikan bahwa saat operasi pencarian korban pada hari ketujuh cuaca cerah berawan. Pencarian korban menggunakan RIB milik Pos SAR Bakauheni dan peralatan pendukung keselamatan lainnya.

Sebelumnya, tim SAR gabungan mencari nelayan yang hilang di Perairan Pulau Rimau Balak, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan pada Senin (29/7) pukul 07.00 WIB.

"Info awal man over boat terhadap satu orang hilang di sekitar perairan Rimau Balak dan Pulau Dua pada hari Senin (29/7) pukul 07.00 WIB," kata Rezie Kuswara.

Ia mengatakan salah seorang nelayan itu dilaporkan hilang saat berada di perairan Pulau Rimau Balak dan hingga saat ini tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban.

Pada hari Senin (29/7)  sekitar pukul 07.00 WIB, saksi sedang menjemput penumpang dari Pulau Panjurit. Pada saat saksi kembali, saksi melihat dan menemukan perahu nelayan katir jenis pancing rawai mengapung tanpa awak.



Pukul 07.15 WIB saksi menarik perahu tersebut dan dibawa ke Pos Polairud Bakauheni, lalu saksi melaporkan kejadian tersebut dan oleh Isnan (Anggota Polairud Polda Lampung) diteruskan kepada Koorpos Bakauheni.

Ia menjelaskan atas kejadian itu pihaknya langsung melakukan pencarian terhadap korban yang bernama Ibnu Hakim berusia 71 tahun, warga Dusun Kramat, Desa Sumur Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan.