"Di musim tanam kedua tahun ini memang dilakukan kegiatan penambahan luas tambah tanam padi. Hal ini dilakukan untuk mengejar peningkatan produksi padi di Lampung, akibat mundurnya musim tanam akibat fenomena iklim El Nino tahun lalu," ujar Bani Ispriyanto di Bandarlampung, Kamis.
Ia pun mentargetkan bahwa pada Juli ini target luas tanam padi yang telah ditetapkan dapat tercapai sebesar 50 persen. Dimana target luas tambah tanam padi pada Juni yang ditetapkan oleh pemerintah daerah seluas 101 ribu hektare.
"Di Juni kemarin target luas tambah tanam padi kita seluas 101 ribu hektare, dan mudah-mudahan di akhir Juli ini sudah tercapai 50 persen yang kemarin ditargetkan. Sedangkan ada target-target lagi untuk di September kemudian periode Oktober sampai Maret dan dilanjutkan di musim tanam pertama 2025 mendatang," ucap dia.
Dia melanjutkan di saat ini untuk tetap mencapai target yang telah ditentukan, untuk luas tambah tanam padi. Maka pihaknya akan terus menjaga ketersediaan sumber daya air bagi lahan pertanian di berbagai daerah.
"Yang utama adalah air yang harus dijaga, sebab tanpa sumber daya air yang tersedia kita tidak bisa melakukan tanam padi dengan maksimal. Sehingga saat ini dimanfaatkan berbagai pompa-pompa yang sudah tersedia di lahan pertanian, embung dan sungai-sungai yang airnya selalu ada," tambahnya.
Menurut dia, dengan dilakukannya program tambah luas tanam padi serta menjaga ketersediaan sumber daya air, diharapkan produktivitas pertanian di Provinsi Lampung tetap terjaga dengan baik untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Diketahui pada periode Februari target luas tambah tanam seluas 250 ribu hektare, dan di April-Mei target tambah luas tanam bagi tanam padi di berbagai daerah sentra pangan mencapai 70 ribu hektare.
Sehingga perhitungan kumulatif jumlah areal tambah tanam padi di Provinsi Lampung pada periode Januari-Mei mencapai 400 ribu hektare.