"Pelabuhan Panjang telah memenuhi penilaian green port dengan status bintang tiga dan akan terus berkomitmen mengelola lingkungan sebagai upaya mendukung bisnis berkelanjutan," ujar General Manager (GM) Pelindo Regional II Panjang Imam Rahmiyadi, di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan konsep green port atau pelabuhan ramah lingkungan tersebut bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dan mengefisienkan pengelolaan energi di lingkungan pelabuhan.
"Jadi dalam penilaian utama green port ini adalah terkait pengelolaan limbah seperti IPAL, pengelolaan sampah serta limbah kapal, limbah bahan berbahaya dan beracun. Kemudian pengelolaan ambien udara termasuk kebersihan lingkungan pelabuhan," katanya.
Menurut dia, dengan penerapan hal tersebut diharapkan dapat melindungi lingkungan sekitar Pelabuhan Panjang dan masyarakat sekitar.
"Pelabuhan Panjang ini selain sebagai pelabuhan perdagangan secara tidak langsung menjadi wajah dari Lampung, karena banyak kapal asing singgah. Dan memang yang masih terus diatasi oleh kapal pengeruk sampah kami saat ini adalah masalah sampah yang berasal dari sungai, akan tetapi kami yakin tahun ini bisa mendapatkan penilaian bintang empat untuk green port," ujar dia pula.
Dia melanjutkan, selain menerapkan konsep pelabuhan ramah lingkungan, pihaknya juga menerapkan konsep keselamatan bagi pekerja dan telah mendapatkan public disclosure program for environmental compliance (proper) biru bagi industri, dengan perusahaan telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan sesuai dengan aturan yang ada.
"Infrastruktur, penyediaan ruang terbuka hijau, serta adanya tanggung jawab sosial perusahaan dan pengelolaan berbasis lingkungan juga telah membawa Pelabuhan Panjang mendapatkan proper biru, dan ini akan terus di tingkatkan bersama dengan pengembangan pelabuhan digital serta terus menjaga keselamatan kerja para pekerja yang ada," ujar dia lagi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pelindo Lampung meningkatkan pengelolaan pelabuhan ramah lingkungan