Seluruh desa di Lampung sudah memiliki BUMDes

id BUMDes Lampung,Warung sehat Lampung, desa Lampung ,Pemprov Lampung

Seluruh desa di Lampung sudah memiliki BUMDes

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi Provinsi Lampung Zaidirina saat memberi keterangan. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Kami targetkan ada 200 BUMDes yang bekerja sama dengan Warung Sehat dalam waktu dekat, ucapnya
Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mencatat seluruh desa di daerah itu telah memiliki badan usaha milik desa (BUMDes) dan sebagian yang sudah maju ditargetkan menjalin kerja sama dengan Warung Sehat.

"Kalau untuk BUMDes, saat ini sudah 100 persen ada di seluruh desa di Lampung. Kami juga sudah klasifikasikan jenisnya dari BUMDes pemula, berkembang, sampai maju," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi Provinsi Lampung Zaidirina di Bandarlampung, Senin.

Ia menjelaskan untuk BUMDes yang sudah maju sudah banyak juga yang menjalin kerja sama dengan pihak ketiga seperti adanya jalinan kerja sama dengan Warung Sehat.

"Kami targetkan ada 200 BUMDes yang bekerja sama dengan Warung Sehat dalam waktu dekat. Sebab sudah banyak BUMDes yang sudah maju yang menjalin kerja sama dengan pihak ketiga seperti ini," ucapnya.

Dia mengatakan pada beberapa waktu lalu pemerintah daerah telah meresmikan Warung Sehat yang merupakan replikasi apotek di desa tepatnya di Kabupaten Lampung Timur, Tanggamus dan Lampung Tengah.

"Beberapa waktu lalu sudah diresmikan tiga Warung Sehat di Lampung Timur, Tanggamus, dan Lampung Tengah. Pendapatannya luar biasa, bisa mencapai Rp3 juta dalam satu hari, serta kami yakin ini akan terus berkembang," kata Zaidirina.

Menurut dia, untuk memperluas cakupan kerja sama BUMDes dengan Warung Sehat pihaknya akan menyeragamkan perizinan pembentukan apotek desa tersebut.

"Karena pembuatan perizinan Warung Sehat ini agak memakan waktu karena izinnya agak berat, dimana ada empat perizinan seperti nomor induk berusaha, izin apoteker, izin lingkungan dan izin toko obat. Maka akan diseragamkan jangan sampai ada yang pengurusannya mudah tapi ada yang susah," ujar dia.

Ia melanjutkan dalam pengelolaan Warung Sehat, pemerintah daerah pun akan mengutamakan tenaga kerja apoteker yang berasal dari warga desa.

"Di setiap Warung Sehat ada apotekernya dan kebetulan kita utamakan penduduk desa yang jadi apoteker, seperti yang ada di tiga Warung Sehat yang sudah diresmikan. Sebab telah banyak pula warga desa yang bersekolah di jurusan apoteker jadi kami berdayakan mereka," tambahnya.