Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Sosial Provinsi Lampung menyiapkan pelatihan keterampilan di panti rehabilitasi bagi gelandangan dan pengemis guna mengurangi masalah kesejahteraan sosial pada akhir tahun.
Dinsos Lampung siapkan pelatihan keterampilan untuk gelandangan
"Menjelang tahun baru, puasa, Idul Fitri masalah kesejahteraan sosial seperti adanya gelandangan, pengemis, anak jalanan, orang dengan rumah gerobak yang berkeliaran di sepanjang jalan Kota Bandarlampung banyak ditemukan," ujar Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Aswarodi di Bandarlampung, Kamis.
Dalam upaya penanganan hal tersebut, pihaknya telah bekerja sama dengan Dinas Sosial kabupaten dan kota untuk melakukan langkah antisipasi. Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) atau pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS), salah satunya dengan melakukan razia dilanjutkan rehabilitasi.
"PMKS atau PPKS yang ada ini telah menjadi fenomena yang terjadi di setiap musim. Ini nanti setelah dirazia akan ada penilaian kemudian di panti rehabilitasi akan disediakan pelatihan keterampilan bagi mereka," katanya.
Ia mengatakan pelatihan keterampilan bagi pengemis dan gelandangan di panti rehabilitasi tersebut untuk meningkatkan kemampuan para PPKS dalam membuat usaha sendiri.
"Di dalam panti rehabilitasi ini konsepnya adalah pemberdayaan. Jadi mereka dilatih keterampilan, diberi motivasi, dibina agar tidak menggelandang lagi dan nanti mereka akan diberi modal usaha juga agar memiliki kemampuan untuk kembali bekerja keras di tengah masyarakat," ucapnya.
Ia mengatakan di Provinsi Lampung telah tersedia panti sebagai tempat rehabilitasi dan penanganan pengemis dan gelandangan dengan lokasi di Kabupaten Pesawaran.
"Panti yang ada di Desa Lempasing, Kabupaten Pesawaran itu dalam satu tahun bisa memberi pelayanan rehabilitasi bagi 50 orang penyandang masalah kesejahteraan sosial," katanya.
Selain melalui panti milik pemerintah, katanya, ada pula pemanfaatan lembaga kesejahteraan sosial swasta di daerah itu, dengan jumlah 230 panti.
"Dengan jumlah lembaga kesejahteraan sosial swasta sebanyak 230 panti, mereka bisa menangani semua sebab konsep panti swasta saat ini adalah multi layanan, jadi tidak spesifik menangani satu permasalahan sosial saja melainkan semuanya," ujar dia.
Terkait dengan penanganan anak jalanan, pihaknya akan melakukan penelusuran secara rinci untuk mengetahui anak tersebut memiliki keluarga atau sebatang kara.
"Anak jalanan ini bila ditemukan sebatang kara, maka akan ditempatkan di panti, sedangkan bila memiliki keluarga akan dipanggil keluarganya agar mereka tidak berkeliaran di jalanan serta bisa menempuh pendidikan dengan baik," kata dia.
Ia mengharapkan pelatihan keterampilan di panti rehabilitasi dapat mengatasi masalah kesejahteraan sosial di daerah itu.