Jakarta (ANTARA) - Peneliti Ahli Utama BRIN Siti Zuhro meyakini Partai Demokrat memiliki kalkulasi politik untuk menentukan arah dukungan di Pilpres 2024. Namun dia menilai, Demokrat lebih masuk akal jika bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju.
"Dari perspektif publik, opsi bergabung dengan Partai Gerindra yang 'ok' dan masuk akal," kata Siti Zuhro di Jakarta, Minggu.
Adapun pasca-keluarnya Partai Demokrat dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, partai tersebut belum menentukan arah koalisi-nya.
Ada dua opsi yang dimiliki partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, pertama, bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju untuk mendukung Prabowo Subianto menjadi bakal calon presiden (capres).
Kedua, bergabung dalam koalisi yang dipimpin PDI Perjuangan mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.
Menurut dia, dari dua opsi yang ada, Demokrat sudah memiliki kalkulasi politik dengan poros mana yang menguntungkan partai tersebut.
Lalu apa yang menjadi faktor sebuah partai menentukan koalisi-nya? Siti Zuhro menilai keputusan parpol untuk berkoalisi, biasanya dilakukan ketika “chemistry” antara ketua umum masing-masing partai terhubung.
"Akan sulit dibayangkan koalisi bisa dibangun bila hubungan antara ketua umum tidak baik," ujarnya.
Terkait kemungkinan Demokrat gabung dalam koalisi bersama PDIP, Siti menilai hal itu bisa saja terjadi. Namun menurut dia, pasti membutuhkan proses untuk melakukan komunikasi politik dan berbagai penyesuaian sehingga relasi kedua parpol itu membaik.
Siti Zuhro menjelaskan kondisinya akan berbeda apabila Demokrat merapat ke Gerindra, karena tidak terlalu memerlukan waktu yang lama dalam melakukan komunikasi politik dan penyesuaian.
Hal itu menurut dia disebabkan karena komunikasi politik Demokrat dan Gerindra yang sudah terjalin dan pengalaman kedua partai yang pernah berkoalisi di pemilu yang lalu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat: Demokrat lebih masuk akal gabung ke koalisi Prabowo
Berita Terkait
Apa pendapat Siti Zuhro tentang Hak Angket
Senin, 26 Februari 2024 18:19 Wib
Popularitas calon jangan jadi ukuran memilih saat pemilu
Senin, 20 Desember 2021 5:34 Wib
Siti Zuhro sarankan mengubah desain kepemiluan Indonesia
Kamis, 10 Oktober 2019 23:37 Wib
Penerapan Pancasila butuh panutan, bukan sekadar slogan
Rabu, 25 September 2019 20:29 Wib
Peneliti: "People Power" Amien Rais ungkapan ketidakpercayaan
Kamis, 4 April 2019 17:17 Wib
Suhu Politik Turun
Sabtu, 18 Oktober 2014 21:37 Wib