Diversifikasi pangan bantu jaga ketahanan pangan

id Diversifikasi pangan, antisipasi El Nino, ketahanan pangan Lampung, pangan Lampung, pertanian Lampung

Diversifikasi pangan bantu jaga ketahanan pangan

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Bani Ispriyanto saat memberi keterangan terkait ketahanan pangan dalam antisipasi El Nino. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengatakan bahwa adanya diversifikasi pangan dapat membantu menjaga ketahanan pangan daerah di tengah berlangsungnya musim kering akibat fenomena iklim El Nino.

"Diversifikasi pangan lokal sebenarnya telah lama dilaksanakan, ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan atas satu komoditas pangan saja melainkan bisa membuka peluang untuk mengkonsumsi komoditas lainnya," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Bani Ispriyanto di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan dengan adanya fenomena El Nino yang bisa berdampak kepada penyediaan pangan, maka adanya diversifikasi pangan dapat menjadi salah satu solusi menjaga konsumsi masyarakat.

"Dengan adanya diversifikasi pangan lokal, konsumsi beras bisa menurun walau sedikit. Tetapi paling tidak sudah membantu menjaga ketahanan pangan, dimana cadangan pangan kita jadi lebih kuat baik di daerah ataupun tingkat nasional," katanya.

Dia menjelaskan ada berbagai produk hasil diversifikasi pangan yang telah dikembangkan di Lampung, yang bisa menambah keragaman jenis pangan yang bisa di konsumsi masyarakat di daerahnya.

"Untuk jenis pangan dari komoditas lain yang sudah dikembangkan saat ini ada beras Siger yang berasal dari singkong, ini bukan pengganti beras tapi hanya substitusi untuk mengurangi konsumsi beras yang terlalu tinggi," ucapnya.

Selanjutnya di daerahnya ada juga komoditas yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan substitusi pangan seperti jagung, ubi kayu, pisang, dan porang.

"Kalau untuk jagung produksi kita nomor dua secara nasional jadi aman tidak ada masalah dan bisa dikelola jadi produk pangan. Lalu selain jadi beras ubi kayu juga sudah dibuat menjadi mocaf untuk mengurangi ketergantungan akan terigu," tambahnya.

Ia melanjutkan ada juga pengembangan tepung pisang di beberapa daerah sentra pisang walaupun belum menyeluruh akan tetapi pengembangan produk turunan pisang tersebut akan terus dilakukan untuk menambah keragaman produk pangan asal Lampung.

"Dan porang juga sudah mulai dilakukan pengembangan walaupun ini baru pangsa pasarnya, tapi sudah koordinasi juga dengan pemerintah pusat untuk menyiapkan pasar porang dari sini. Dan sudah dilakukan pula sosialisasi ke petani supaya menanam ini sebagai komoditas substitusi," kata dia lagi.