Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menargetkan surplus produksi padi mencapai satu juta ton hingga akhir 2023.
"Produksi padi di Provinsi Lampung cukup stabil dari tahun ke tahun, dan mampu memenuhi kebutuhan serta konsumsi lokal ataupun daerah sekitar," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Lampung Bani Ispriyanto di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan surplus produksi padi sampai saat ini sudah mencapai 800 ribu ton, sedangkan target produksi padi sampai akhir tahun mencapai 3,2 juta ton.
"Konsumsi dan kebutuhan akan beras masyarakat tentu terjamin serta aman dengan adanya surplus produksi padi hingga akhir tahun," ucapnya.
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Lampung, pada 2022 produksi padi mencapai 3.332.235 ton dengan kawasan sentra di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, Mesuji dan Tulang Bawang.
Produksi di lima daerah sentra tersebut meliputi Kabupaten Lampung Tengah produksi pada 2022 berjumlah 540.115 ton dengan luas panen 101.612 hektare, Lampung Timur ada 444.283 ton, luas panen 91.718 hektare, Lampung Selatan 345.033 ton dengan luas panen 56.393 hektare.
Selanjutnya Kabupaten Mesuji sebanyak 283.879 ton dan luas panen 57.654 hektare, dan Tulang bawang produksi padi mencapai 280.011 ton pada 2022 dengan luas panen 65.510 hektare.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung luas panen padi pada 2022 seluas 518.256 hektare dan produktivitas 51,87 kuintal per hektare.
Produksi beras secara total di Lampung pada 2022 berjumlah 1.545.296 ton.