DKPP Belitung latih 30 juru sembelih hewan kurban

id Tukang sembelih hewan, Tanjung Pandan,Belitung latih 30 juru sembelih,juru sembelih hewan

DKPP Belitung latih 30 juru sembelih hewan kurban

Anggota Juru Sembelih Halal (Juleha) Jombang membuat pisau yang akan dibagikan ke masyarakat untuk menyembelih hewan kurban saat Idul Adha di Desa Sumbermulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (18/6/2022). Juleha Jombang akan membagikan seribu pisau kepada para tukang sembelih hewan kurban di Kabupaten Jombang secara gratis, karena selama ini masih banyak pisau tidak layak digunakan untuk menyembelih. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/wsj. (ANTARA FOTO/SYAIFUL ARIF)

Belitung (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan melatih sebanyak 30 juru sembelih hewan kurban di daerah itu agar memiliki kemampuan menyembelih hewan ternak secara benar dan profesional.

"Kami mengundang sebanyak 30 peserta baik para pengurus masjid dan kalangan lainnya yang ada di Belitung," kata Kepala Bidang Peternakan DKPP Belitung, Suparman di Tanjung Pandan, Senin.

Kegiatan pelatihan bagi juru sembelih hewan kurban tersebut akan mendatangkan ahli yang berkompeten langsung dari Yogyakarta.

Menurut dia, pelatihan ini bertujuan agar para juru sembelih memiliki kemampuan menyembelih hewan dengan benar dan profesional.

"Baik pada saat pemotongan hewan kurban di Hari Raya Idul Adha nanti atau dalam kegiatan sehari-hari," ujarnya.

Suparman menambahkan, materi pelatihan yang diberikan tersebut meliputi teori dan praktik langsung di lapangan.

"Tujuan praktik langsung di lapangan agar para juru sembelih tahu bagaimana cara memotong dan merebahkan hewan," ujarnya.

Ia menjelaskan, banyak masyarakat kurang memahami bagaimana cara menyembelih atau merobohkan hewan kurban.

"Kebanyakan selama ini merobohkannya main tarik-tarik saja menyebabkan hewan menjadi stres kalau hewan stres akan mengurangi berat hewan tersebut," katanya.

Selain itu, lanjut dari, para juru sembelih juga dibekali kemampuan untuk melihat kondisi kesehatan daging hewan kurban.

"Sehingga mengetahui bahwa daging kurban ini layak dikonsumsi atau tidak oleh masyarakat," ujarnya.

Suparman berharap, para juru sembelih hewan kurban dapat mengikuti kegiatan tersebut dengan sebaik-baiknya.

"Karena ini merupakan ilmu yang bermanfaat dulu kegiatan ini rutin dilaksanakan namun sempat terhenti karena pandemi COVID-19 dan saat ini kami laksanakan kembali," katanya.