Strategi mempercepat penggunaan kendaraan listrik di Indonesia

id kendaraan listrik,mobil hibrid,kendaraan ramah lingkungan,pakar otomotif itb,toyota indonesia,toyota motor manufacturing

Strategi mempercepat penggunaan kendaraan listrik di Indonesia

Pengunjung mengamati mobil listrik Hyundai Ioniq 5 yang dipamerkan pada Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (17/5/2023). . ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc

Jakarta (ANTARA) - Pakar dari dua perguruan tinggi di Indonesia, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Sebelas Maret (UNS) memaparkan strategi percepatan kendaraan listrik di Indonesia yang dinilai penting untuk membantu target pemerintah menurunkan Net Zero Emission 2060.

Penurunan emisi karbon melalui National Determined Contribution (NDC) yang dilakukan Indonesia dinilai penting untuk mendukung perubahan iklim dan pemanasan global.

"Indonesia sebenarnya paling bahaya terhadap dampak perubahan iklim, karena merupakan negara kepulauan," kata Ketua Laboratorium Konversi Energi Elektrik ITB Dr Ir Agus Purwadi MT dalam diskusi terbatas, di Jakarta, Ahad.

Ia mengatakan untuk mempercepat kendaraan listrik di Indonesia, salah satu yang harus dilakukan adalah adopsi secara alami kendaraan listrik seperti peralihan kendaraan konvensional (Internal Combustion Engine/ICE) dengan transmisi manual (MT) ke matik (AT).

Selain itu, kata Agus, buat program LCGC (Low Cost and Green Car) seperti yang dilakukan pemerintah pada 2013, namun kali ini untuk EV. Program LCGC, menurutnya, terbukti mampu mendongkrak minat masyarakat membeli mobil, sehingga penjualan mobil naik.

Kemudian, kata dia, perkuat R&D khusus baterai untuk kendaraan listrik Indonesia, mengingat baterai EV yang dikembangkan saat ini umumnya untuk negara dengan empat musim.

Pakar PUI-PT Teknologi Penyimpanan Energi Listrik UNS Prof Ir Muhammad Nizam ST MT PhD menambahkan baterai adalah jantungnya kendaraan listrik dan pertumbuhan teknologi baterai di dunia berkembang sangat cepat, karena itu Indonesia perlu menguasai teknologi baterai terkini dan masa depan.
Bu