Disbunnak Tanggamus catat 4.216 hewan ternak terpasang anting penandaan

id Anting penandaan,hewan ternak,sapi,disbunnak tanggamus

Disbunnak Tanggamus catat 4.216 hewan ternak terpasang anting penandaan

Yayan Fitrayadi selaku Fungsional Pakan Ternak Disbunnak Tanggamus, Lampung. ANTARA/Riadi Gunawan

Kami menargetkan ada tambahan sekitar 2.658 ekor yang bakal dipasang anting lagi.
Tanggamus (ANTARA) - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus, Lampung mencatat sebanyak 4.216 ekor sapi hewan ternak sudah terpasang anting penandaan.

"Kami telah melakukan penandaan pada hewan ternak kurang lebih sebanyak 4.216 ekor sapi," kata Fungsional Pakan Ternak Disbunnak Tanggamus Yayan Fitrayadi, saat diwawancarai di ruangan kerjanya di Kotaagung, Tanggamus, Rabu.

Dia mengatakan, pihaknya akan terus melakukan penandaan terhadap hewan ternak tersebut, mengingat masih banyaknya hewan ternak yang belum diberi penandaan.

"Jadi untuk di tahun ini hingga bulan Juni mendatang, kami menargetkan ada tambahan sekitar 2.658 ekor yang bakal dipasang anting lagi," kata dia pula.

Ia menjelaskan masih banyaknya hewan ternak yang belum terpasang, karena respons masyarakat yang masih kurang akan hal tersebut.

"Masih banyak, karena masyarakat banyak yang menolak ternaknya dipasang anting penandaan, karena kata mereka nanti kalau dipasang anting sapi mereka menjadi cacat," katanya pula.

Yayan mengatakan pihak Disbunnak setempat masih terus melakukan sosialisasi akan pentingnya penandaan tersebut, 

"Kami masih terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengingat penandaan hewan ternak ini akan memudahkan kami untuk melakukan pendataan pada hewan ternak," ujar dia pula.

Menurutnya lagi, di dalam anting penandaan itu terdapat barcode yang nantinya akan diisi data-data penting seperti alamat hewan, nama pemilik, dan data penting lainnya.

Yayan berharap kepada warga yang mempunyai hewan ternak dapat bekerja sama dengan pihak dinas setempat, karena dengan terpasangnya penandaan anting tersebut dapat memudahkan segala bentuk pendataan.

"Karena kalau sudah terpasang anting itu kami juga dapat mudah mendata apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti ternak sakit, terpapar penyakit, dan sekarang masih banyak di luar sana sapi mereka terkena PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) dan LSD (Lumpy Skin Disease), jadi kami dapat mudah menangani hal tersebut," kata dia pula.
Baca juga: Disbunnak Tanggamus sebut harga kakao mencapai Rp30 ribu per kg
Baca juga: Kopi robusta menjadi komoditas unggulan di Tanggamus Lampung