Lubukbasung (ANTARA) -
Tim bakal melakukan perondaan, penggiringan menggunakan meriam, pemasangan camera trap, serta pemetaan jejaknya..
"Kita juga menyosialisasikan ke warga agar tidak ke kebun pada malam hari, dan jangan pergi sendiri. Mesti harus bahu membahu dengan seluruh elemen dalam penanganan konflik itu," kayanya.
Sebelumnya BKSDA Sumbar juga menurunkan Tim WRU bersama tim dari Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharnasraya (PRHSD-YAD) dalam menindaklanjuti laporan kemunculan satwa itu.
Tim melaksanakan verifikasi dengan menemukan tanda-tanda keberadaan satwa di lapangan berupa jejak, cakaran dan sisa hewan yang dimakan.
Berdasarkan hasil verifikasi, tambahnya, diketahui lokasi kejadian berada tidak jauh dari kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang berdekatan dengan pemukiman warga.
Untuk identifikasi lebih lanjut telah dipasang beberapa unit camera trap dan dari hasil pemasangan camera trap terpantau satu individu harimau sumatera berusia dewasa.
Mengingat lokasi pemukiman warga yang berdekatan dengan kawasan hutan, maka tim bersama dengan masyarakat selanjutnya melakukan penghalauan dengan menggunakan bunyi-bunyian.
"Penghalauan kita lakukan dengan menggunakan bunyi-bunyian," katanya.