Makassar (ANTARA) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VI mengerahkan sejumlah kapal perang Republik Indonesia untuk membantu pencarian terhadap korban Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi 02 yang tenggelam di perairan Selat Makassar.
Asisten Operasi (Asops) Danlantamal VI Kolonel Laut (P) Ahmad Muharram di Makassar, Ahad mengatakan ada beberapa kapal perang RI (KRI), termasuk kapal pos pengamatan (posmat) yang dikerahkan untuk membantu pencarian.Kapal perang dan personel yang diturunkan adalah KRI SHN-366, KRI MLH-362, KRI MDU-622, KRI PRP-712 , pesawat udara U-6207, dan KAL Suluh Pari II-6-60 yang merupakan unsur satuan patroli (Satrol) Lantamal VI serta personel Pos Pengamat (Posmat) Takalar.
"Begitu laporan diterima dan semua unsur SAR turun, Danlantamal juga mengerahkan unsur SAR Lantamal VI beserta peralatannya untuk ikut membantu pencarian," ujarnya.
Kolonel Ahmad Muharram mengatakan laporan yang diterima, Kapal Motor Ladang Pertiwi 02 pada 25 Mei 2022 pukul 17.00 WITA, berlayar dari Pelabuhan Paotere menuju Pulau Kalmas, Pangkajene Kepulauan membawa sembako dan kerikil serta membawa 43 penumpang.
Kapal yang seharusnya tiba pada Kamis, 26 Mei 2022, Pukul 16.00 WITA, ternyata belum sandar dan dilaporkan tidak dapat dihubungi.
"Pada hari Sabtu, Tanggal 28 Mei 2022, Pukul 08.10 WITA, diterima laporan bahwa kapal sudah tenggelam dan sebagian penumpang dievakuasi oleh kapal yang melintas," katanya.
Pada Sabtu, 28 Mei 2022, pihaknya menerima laporan bahwa 17 dari 43 penumpang telah berhasil dievakuasi oleh perahu nelayan yang kebetulan melintas di perairan tempat tenggelamnya KM Ladang Pertiwi 02 ke Dermaga Dusun Parappa, Desa Lagaruda, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan, yang kemudian dikawal oleh personel Posmat Takalar dan unsur yang ikut dalam kegiatan SAR tersebut ke Puskesmas Sanrobone untuk mendapatkan pertolongan serta tindakan lebih lanjut.
Selain unsur kapal perang di bawah Satrol Lantamal VI, TNI AL juga mengerahkan pesawat udara U-6207 dan empat unsur kapal perang di bawah Gugus Tempur Laut Koarmada II.
"Saat ini kegiatan SAR masih berlangsung dan kami terus berkoordinasi dengan Basarnas dan pihak terkait lainnya dalam melaksanakan pencarian terhadap sisa korban yang berjumlah 26 orang tersebut," ucapnya.