Metro (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melakukan rapat evaluasi penanganan COVID-19 di kota setempat, mengingat saat ini Metro masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level III.
"Iya kita masuk dalam PPKM level III bersama 13 kabupaten dan kota lainnya. Hanya Lampung Tengah yang PPKM Level II di Lampung," kata Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin usai memimpin rapat evaluasi di aula pemkot setempat, Selasa.
Dia menjelaskan, selain peningkatan kasus, Metro masuk dalam PPKM level III lantaran angka bed occupancy rate (BOR) atau ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang ada di kota setempat tinggi.
"Ini karena BOR di rumah sakit kita tinggi dan 60 persen pasiennya berasal dari luar Metro. Untuk kasus ada peningkatan yang juga terjadi pada anak-anak dan ibu hamil. Tapi angka kematiannya nol atau tidak terjadi," ujarnya pula.
Karenanya, pihaknya meminta warga Metro agar tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan pemerintah akan kembali menggerakkan PPKM skala mikro.
"Nanti mulai dari RT RW akan kita catat lagi. Dan nanti kita mau liat per minggu mau kita evaluasi dan akan kami gerakkan lagi operasi yustisi," kata dia.
Untuk capaian vaksinasi, ujar Wahdi, Kota Metro juga terbilang tinggi dimana untuk vaksin anak Metro tertinggi hampir 95 persen.
"Vaksin kita untuk anak mencapai 95 persen tertinggi di Lampung. Malah kecenderungan untuk pasien lansia kita. Dan saya minta kelurahan, karena alasannya tidak divaksin dan tingkat kelurahan sudah kita minta," ujarnya pula.
Pihaknya juga meminta Dinas Kesehatan untuk turun langsung ke mengajak masyarakat agar segera melaksanakan vaksin.
"Tanyakan kenapa alasan tidak divaksin. Ada empat orang yang meninggal karena tidak divaksin. Jadi jangan mengira bahwa infeksi dayanya rendah, karena memang tubuh manusia kita lebih kuat karena ada vaksin," ujarnya lagi.
Baca juga: RSUD Ahmad Yani Metro siapkan 250 tempat tidur untuk pasien COVID-19 dan DBD
Baca juga: "Second Floor Bar" disegel karena langgar PPKM