KAI dan Krakatau Steel tandatangani MoU optimalisasi baja dan angkutan kereta
Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk tentang kerja sama pengembangan bisnis.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dan Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim di Kantor Pusat KAI, Bandung, Senin (10/1).
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh jajaran direksi Krakatau Steel atas terlaksananya MoU ini.
“Krakatau Steel merupakan salah satu BUMN yang strategis di dalam perekonomian Indonesia, demikian juga dengan KAI. Kolaborasi yang terbangun ini merupakan suatu langkah awal sebagai dukungan bagi pemerintah dan Indonesia untuk membangkitkan perekonomian,” kata Didiek dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Didiek mengatakan, MoU ini dimaksudkan sebagai bentuk komitmen dan landasan awal untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan rencana kerja sama dimana dalam pelaksanaannya nanti akan mencakup pemanfaatan scrap yang berasal dari ATDO (Aktiva Tetap Diberhentikan dari Operasi) dan barang bekas milik KAI oleh Krakatau Steel dalam rangka memenuhi kebutuhan industri baja nasional maupun industri lainnya.
Selain itu, juga pengangkutan hasil produksi Krakatau Steel dan optimalisasi penggunaan angkutan kereta api, pengembangan produk suku cadang sarana dan prasarana kereta api berbasis baja, pengembangan kerja sama pada kawasan industri di Cilegon dan Batang, serta optimalisasi dan pengembangan lahan dan fasilitas KAI termasuk pembangunan hub logistic Krakatau Steel.
Dengan adanya MoU ini, KAI dan Krakatau Steel bersinergi dalam mengoptimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Menurut dia, sinergi dilakukan bukan hanya antar induk perusahaan saja, namun juga dilakukan antar anak perusahaan KAI dan Krakatau Steel. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi usaha dan perekonomian yang lebih luas.
Pengembangan bisnis yang akan dilaksanakan juga tak hanya sebatas bisnis angkutan barang, namun juga pengembangan kawasan industri berbasis perkeretaapian.
“Harapan saya, momen ini menjadi langkah-langkah awal untuk kita terus bekerja sama sehingga kinerja positif perusahaan bisa kita bangkitkan lebih cepat dan lebih baik di tahun 2022,” kata Didiek.
Sementara itu, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan bahwa logistik memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.
Dengan dilakukannya penandatanganan MoU ini, maka akan memberikan nilai tambah bagi kedua perusahaan.
"Semoga kerja sama yang kita lakukan dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya kedua perusahaan, BUMN, Bangsa, dan Negara," kata Silmy Karim.
Sebelumnya, rombongan direksi KAI dan Krakatau Steel menggunakan Kereta Inspeksi dengan rute Stasiun Gambir menuju Stasiun Bandung pp untuk menuju lokasi pelaksanaan penandatanganan MoU yang diadakan di Kantor Pusat KAI di Bandung.
Selama dalam perjalanan, jajaran Krakatau Steel merasa puas dan kagum terhadap berbagai layanan yang KAI berikan di Kereta Inspeksi tersebut.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dan Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim di Kantor Pusat KAI, Bandung, Senin (10/1).
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh jajaran direksi Krakatau Steel atas terlaksananya MoU ini.
“Krakatau Steel merupakan salah satu BUMN yang strategis di dalam perekonomian Indonesia, demikian juga dengan KAI. Kolaborasi yang terbangun ini merupakan suatu langkah awal sebagai dukungan bagi pemerintah dan Indonesia untuk membangkitkan perekonomian,” kata Didiek dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Didiek mengatakan, MoU ini dimaksudkan sebagai bentuk komitmen dan landasan awal untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan rencana kerja sama dimana dalam pelaksanaannya nanti akan mencakup pemanfaatan scrap yang berasal dari ATDO (Aktiva Tetap Diberhentikan dari Operasi) dan barang bekas milik KAI oleh Krakatau Steel dalam rangka memenuhi kebutuhan industri baja nasional maupun industri lainnya.
Selain itu, juga pengangkutan hasil produksi Krakatau Steel dan optimalisasi penggunaan angkutan kereta api, pengembangan produk suku cadang sarana dan prasarana kereta api berbasis baja, pengembangan kerja sama pada kawasan industri di Cilegon dan Batang, serta optimalisasi dan pengembangan lahan dan fasilitas KAI termasuk pembangunan hub logistic Krakatau Steel.
Dengan adanya MoU ini, KAI dan Krakatau Steel bersinergi dalam mengoptimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Menurut dia, sinergi dilakukan bukan hanya antar induk perusahaan saja, namun juga dilakukan antar anak perusahaan KAI dan Krakatau Steel. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi usaha dan perekonomian yang lebih luas.
Pengembangan bisnis yang akan dilaksanakan juga tak hanya sebatas bisnis angkutan barang, namun juga pengembangan kawasan industri berbasis perkeretaapian.
“Harapan saya, momen ini menjadi langkah-langkah awal untuk kita terus bekerja sama sehingga kinerja positif perusahaan bisa kita bangkitkan lebih cepat dan lebih baik di tahun 2022,” kata Didiek.
Sementara itu, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan bahwa logistik memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.
Dengan dilakukannya penandatanganan MoU ini, maka akan memberikan nilai tambah bagi kedua perusahaan.
"Semoga kerja sama yang kita lakukan dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya kedua perusahaan, BUMN, Bangsa, dan Negara," kata Silmy Karim.
Sebelumnya, rombongan direksi KAI dan Krakatau Steel menggunakan Kereta Inspeksi dengan rute Stasiun Gambir menuju Stasiun Bandung pp untuk menuju lokasi pelaksanaan penandatanganan MoU yang diadakan di Kantor Pusat KAI di Bandung.
Selama dalam perjalanan, jajaran Krakatau Steel merasa puas dan kagum terhadap berbagai layanan yang KAI berikan di Kereta Inspeksi tersebut.