Wapres berpesan Muktamar NU berjalan damai tanpa kegaduhan

id Wapres,Ma'ruf Amin,Muktamar ke-34 NU,PBNU

Wapres berpesan Muktamar NU berjalan damai tanpa kegaduhan

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di kediaman resmi wapres Jakarta, Rabu (24/11/2021). ANTARA/HO-BPMI Setwapres

Semua proses persidangan dan pemilihan nanti harus mengedepankan musyawarah. Kedepankan dahulu musyawarah sehingga suasananya sejuk, kata Ma’ruf Amin

Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpesan kepada seluruh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk menyelenggarakan Muktamar Ke-34 NU dengan damai dan tidak ada kegaduhan.

Hal itu disampaikan Rais Syuriah NU Jakarta K.H. Manarul Hidayat usai menemui Wapres Ma’ruf bersama sejumlah pengurus PBNU lain di kediaman resmi Wapres, Jakarta, Rabu.

"Beliau (Wapres Ma’ruf Amin) memberikan nasihat kepada kami agar Muktamar yang akan datang dapat berjalan dengan baik, dengan damai. Di samping (memberikan) maslahat untuk seluruh warga NU, juga manfaat untuk NKRI," kata Manarul di Jakarta, Rabu.

Ma’ruf Amin, yang juga Mustasyar PBNU, meminta seluruh pengurus dan warga nahdiyin untuk tidak membuat kegaduhan dan menghormati setiap kesepakatan di internal NU.

"Pak Wapres selalu mendoakan mudah-mudahan muktamar ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan keputusan yang sudah diputuskan sehingga tidak ada kegaduhan, tidak ada ketidakamanan, tetap tenang," katanya.

Baca juga: Gus Ipul sebut 27 PWNU dukung percepatan muktamar

Manarul menambahkan bahwa Wapres selaku Ketua Dewan Etik Muktamar Ke-34 NU meminta penyelenggaraan muktamar nantinya dapat mengedepankan akhlakul karimah.

"
NU didirikan oleh para ulama dan para kiai maka dalam muktamar pun tetap mengedepankan akhlakul karimah," ujarnya.

Sebelumnya, Ma’ruf Amin berpesan agar Muktamar Ke-34 NU berjalan dengan mengutamakan musyawarah sehingga menciptakan kondisi sejuk dalam pemilihan berbagai jabatan di PBNU.

"Semua proses persidangan dan pemilihan nanti harus mengedepankan musyawarah. Kedepankan dahulu musyawarah sehingga suasananya sejuk," kata Ma’ruf Amin.

Dalam pemilihan Rais Aam, Ma’ruf Amin meminta mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) tetap dijalankan.

Terkait dengan pemilihan ketua umum, lanjut dia, prosesnya harus dilakukan melalui pemungutan suara oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU).

Baca juga: Panita minta PBNU segera tetapkan keputusan Muktamar

"Musyawarah untuk mencapai mufakat. Kalau tidak bisa, baru lakukan pemungutan suara," ujar Ma’ruf Amin.

Selain K.H. Manarul Hidayat, hadir dalam pertemuan tersebut ialah Ketua PBNU Kalimantan Timur K.H. Farid Wadjdi, A’Wan PBNU Purwakarta K.H. Abun Bunyamin, Mustasyar PBNU Jatim K.H. M. Anwar Mansur dan Rois Syuriah PWNU Lampung K.H. Muhsin Abdillah.

Selain itu ada pula Mustasyar Banten K.H. Muhtadi Dimyati, K.H. Abdul Kadir Karim (NTT), K.H. Kharis Shodaqoh (Jawa Tengah), serta H. Mohammad Letter.