Harga emping Lampung stabil akibat pasokan melinjo melimpah

id Melinjo Lampung, emping Lampung, komoditas Lampung

Harga emping Lampung stabil akibat pasokan melinjo melimpah

Emping kualitas super milik perajin emping Lampung. Bandarlampung, Selasa (20/7/2021) ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Sejumlah perajin emping di Lampung mengatakan bahwa harga emping di daerah tersebut cenderung stabil akibat pasokan melinjo yang berlimpah.

"Harga emping mentah tetap tidak naik ataupun turun sebab sejak sebulan terakhir panen melinjo, sehingga pasokan biji melinjo melimpah," ujar salah satu perajin emping Sutiyah, di Bandarlampung, Selasa.

Ia mengatakan saat ini harga emping yang juga makanan tradisional dengan kualitas super dijual dengan harga Rp60.000 per kilogram, sedangkan untuk kualitas biasa Rp50.000 per kilogram.

"Lampung ini banyak sekali pohon melinjo jadi banyak perajin emping, dan kalau panen harga biji melinjo tua berkisar Rp10.000 hingga Rp12.000 per kilogram, tapi kebanyakan perajin emping punya sendiri pohon melinjo di kebun," ucapnya.

Menurutnya, para perajin emping banyak memenuhi permintaan warga lokal, namun adapula yang dijual ke luar Lampung.

"Di sini kebanyakan di jual ke pasar ataupun dijual keliling. Tapi ada juga yang dijual ke luar Lampung sesuai pesanan dari pembeli terkadang bisa mencapai 12 kilogram dalam tiga hari pesanan harus dikirim," katanya.

Dia melanjutkan pembuatan emping yang harus menumbuk biji melinjo tua menjadi pipih, dan kemudian dijemur bergantung kepada musim panen melinjo serta cuaca dalam sehari perajin dapat menghasilkan 3 kilogram emping pipih kualitas baik.

"Sehari sekitar 3 kilogram saja sebab membuat pipih biji melinjo tua cukup sulit, kalau emping banyak yang membeli emping itu saat Lebaran," ucapnya pula.

Hal serupa juga dikatakan oleh perajin emping lainnya Lia.

"Harga sedang bagus berkisar Rp50.000 per kilogram, sebab sedang musim melinjo," kata Lia.

Ia mengatakan dalam permintaan emping melinjo saat Idul Adha tidak terlalu banyak dibandingkan dengan saat Idul Fitri.

"Saat Idul Adha ada pesanan tapi tidak banyak, lain halnya kalau Idul Fitri pesanan sehari bisa membuat 5 kilogram emping," ujarnya lagi.

Lia menjelaskan selama panen melinjo perajin akan memisahkan biji melinjo tua dan muda, dimana biji melinjo muda akan dijual ke pengepul untuk pemenuhan permintaan pedagang sayur hingga luar Lampung, sedangkan biji melinjo tua akan disimpan untuk kebutuhan pembuatan emping.