Bersandar di Tanggamus, tanker raksasa pengangkut minyak Pertamina tiba di Indonesia
Pemerintah mendukung penuh langkah Pertamina Internasional Shipping menjadi 'integrated logistic and marine solution company' dan 'global player', kata Erick
Jakarta (ANTARA) - Kapal tanker raksasa Pertamina Pride berkapasitas dua juta barel bersandar di Teluk Semangka Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Lampung, setelah melakukan pelayaran dari galangan kapal Japan Marine United (JMU) Ariake Shipyard, Jepang sejak 9 Februari 2021.
Menteri BUMN Erick Thohir dalam siaran pers di Jakarta, Kamis, meresmikan kapal itu dan mengapresiasi upaya Pertamina dalam melakukan transformasi dengan menghadirkan value creation untuk menjadi perusahaan yang mendunia.
"Pertamina harus kembali ke masa kejayaannya di tahun 70-an menjadi global player dan siap bersaing yang didasari oleh Good Corporate Governance," kata Erick Thohir.
Kapal yang dibangun sejak tahun 2018 di galangan JMU Ariake Shipyard ini merupakan kapal tanker minyak mentah tipe dek tunggal yang memiliki panjang 330 meter dan draft 21,5 meter.
Sejumlah keunggulan ada di kapal itu di antaranya menggunakan teknologi super stream duct yang membuat kapal memiliki kecepatan 16,9 Knot dan efisien konsumsi bahan bakar sebanyak 20-25 persen dibandingkan kapal sejenis dengan desain lama.
Selain itu, kapal juga telah memenuhi requirement terminal modern di dunia dan regulasi internasional, yaitu IMO Annex VI Tier III yang berguna untuk pembatasan emisi gas buang Sulfur Oksida (SOx) dan Nitrogen Oksida (NOx).
Kapal tanker raksasa yang mempunyai kapasitas daya angkut yang besar itu dapat memperkuat jaminan stok dan ketahanan energi nasional, sehingga bisa memberikan manfaat bagi Indonesia.
"Pemerintah mendukung penuh langkah Pertamina Internasional Shipping menjadi integrated logistic and marine solution company dan global player," kata Erick.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pihaknya telah menginvestasikan modal dengan menghadirkan dua kapal, yakni Pertamina Pride dan Pertamina Prime yang sejalan dengan arahan pemegang saham agar perseroan bisa mendunia.
"Kedua kapal ini akan melayani pasar luar negeri dan mengangkut crude dari Aramco ke Indonesia," kata Nicke.
Selain berfungsi untuk memenuhi kebutuhan feedstock kilang di dalam negeri, lanjut Nicke, kapal ini juga menjadi sarana tambahan dan penyimpanan bahan bakar minyak yang ada di pelabuhan.