Dua jenazah kecelakaan Sriwijaya SJ-182 tiba di Lampung

id COVID-19,Wuhan,SJ-182,Sriwijaya

Dua jenazah kecelakaan Sriwijaya SJ-182 tiba di Lampung

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, saat memberikan keterangan di Lampung Selatan. Rabu. (27/1/2021) (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) -
Dua jenazah kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yakni almarhum Yohanes dan Sugiono Effendi asal Kabupaten Tulangbawang Barat yang diberangkatkan dari Jakarta setelah teridentifikasi, telah tiba di Provinsi Lampung.
 
"Setelah dilakukan pencarian oleh Tim SAR selama kurang lebih 16 hari akhirnya dua jenazah musibah SJ-182 lainnya asal Lampung di temukan dan teridentifikasi," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, di Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Rabu.
 
Ia menjelaskan bahwa pencarian korban Pesawat Sriwijaya SJ-182 telah diberhentikan pada 21 Januari 2021 lalu, dimana Tim DIV Mabes Polri telah mengidentifikasi 53 kantong jenazah. 

Jenazah penumpang asal Lampung yang ikut dalam kecelakaan tersebut semuanya teridentifikasi.
 
Ia mengatakan bahwa jenazah Yohanes dan Sugiono Effendi teridentifikasi pada tanggal 25 Januari 2021 dengan mencocokan via DNA dalam prosesnya TIM DVI Polri mencocokan data antemortem dengan postportem.
 
"Kedua korban ini merupakan teman dari korban pertama yang teridentifikasi yakni atas nama Pipit Piyono. Kedua korban ini berhasil diidentifikasi pascakejadian musibah SJ-182 selama 16 hari," kata dia.
 
Kemudian, lanjut dia, kedua jenazah ini akan diserahkan kepada keluarganya yang juga datang ke Terminal Kargo Bandara Radin Inten II Provinsi Lampung ditemani oleh pihak dari Kabupaten Tulangbawang Barat.
 
"Perlu diketahui bahwa keseluruhan akomodasi penjemputan kedua jenazah, dan keluarga yang menjemput ke Jakarta ditanggung oleh pihak Sriwijaya," kata dia.
 
Hadir dalam penjemputan dua jenazah tdi Terminal Kargo Bandara Radin Inten Provinsi Lampung yakni TNI/Polri, Jasa Raharja, Maskapai Sriwijaya, Angkasa Pura, Pemprov Lampung, Pemkab Tulangbawang Barat, Basarnas, dan BMKG.