Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar pentas virtual bertajuk "Panteu Meudiwana" bertujuan membangkitkan industri pariwisata Aceh yang sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaluddin di Banda Aceh, Selasa, mengatakan Panteu Meudiwana digelar 18 Agustus mendatang. Pentas virtual ini akan menampilkan sejumlah artis Aceh dan Jakarta yang akan berkolaborasi dalam ajang pentas seni tersebut.
"Panteu Meudiwana mengusung tagline atraksi seni untuk aceh bangkit di era adaptasi kebiasaan baru. Kegiatan ini menjadi penyemangat untuk membangkitkan kembali industri pariwisata Aceh," kata Jamaluddin.
Baca juga: Holding BUMN aviasi-pariwisata bisa pulihkan perjalanan wisata
Jamaluddin mengatakan pentas virtual tersebut bisa disaksikan melalui media sosial Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, yakni Youtube Aceh Tourism dan Disbudpar Aceh.
Selain itu, acara ini juga bisa ditonton melalui Instagram dan Facebook serta website acehtourism.travel mulai pukul 20.30 WIB hingga selesai, kata Jamaluddin menyebutkan.
Adapun pengisi acara yang tampil pada Panteu Meudiwana antara lain Ade Govinda berduet dengan Fadly dari grup band Padi Reborn, Cakra Khan, Astrid, Rialdoni, Tangke Band, Sanggar Nurul Alam, Teater Rongsokan, dan lainnya.
Jamaluddin mengatakan pelaksanaan Panteu Meudiwana juga menerapkan protokol kesehatan ketat. Kegiatan yang dilaksanakan di Banda Aceh tidak menerima kunjungan pengunjung langsung.
Baca juga: Wacana penggabungan BUMN penerbangan - pariwisata disambut positif
"Kami berharap pentas virtual ini akan menghibur masyarakat Aceh serta menyemangati para pelaku pariwisata untuk kembali bangkit di era adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi COVID-19," kata Jamaluddin.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Rahmadhani mengatakan pentas virtual ini menjadi langkah awal bagaimana menyelenggarakan kegiatan pariwisata di tengah pandemi COVID-19 sesuai protokol kesehatan ditetapkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
“Pandemi COVID-19 yang mewabah dunia umumnya membuat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif lainnya terpuruk, termasuk pariwisata Aceh, sehingga perlu solusi terbaik untuk bangkit melalui ajang kreasi dan inovasi virtual," kata Rahmadhani.