Desa Braja Luhur buat rumah isolasi bagi warga yang nekat mudik

id Rumah Isolasi Desa Braja Luhur, Lampung Timur, Braja Selebah, Cegah Corona, COVID-19

Desa Braja Luhur buat rumah isolasi bagi warga yang  nekat mudik

Kepala Desa Braja Luhur Lampung Timur Pratikno memberi pesan kepada enam warganya yang mudik agar setelah menjalani isolasi diri di rumah isolasi mengisolasi diri di rumah selama 14 hari, Selasa (14/4). Foto Antaralampung/Muklasin.

Braja Luhur, Lampung Timur (ANTARA) - Pemerintah Desa Braja Luhur di Kecamatan Braja Selebah Kabupaten Lampung Timur membuat rumah isolasi  bagi warganya yang mudik, sebagai upaya mencegah penularan virus corona atau COVID-19 di kampung setempat. 

Kepala Desa Braja Luhur Pratikno di desanya,  Selasa  menyebutkan setiap warganya yang mudik didata dan wajib mengikuti karantina selama sembilan jam di rumah isolasi diri.

"Setiap warga saya yang mudik wajib isolasi  di rumah isolasi diri yang sudah disiapkan selama sembilan jam. Kenapa sembilan jam ? Supaya kalau ada virus yang menempel di benda-benda dan tubuh si pemudik terlepas dulu," kata Pratikno menjelaskan. 

Baca juga: Legislator Nasdem sumbang APD ke Puskesmas Mataram Baru

Pratikno menerangkan, rumah isolasi pria dan wanita dipisahkan dan selama mengikuti karantina, fasilitas dan keperluan makan dipenuhi  pemerintah desa.

"Kita siapkan fasilitas kamar tidur, kipas angin, TV, Wifi gratis, pemberian makan tiga kali, minum teh, susu, diberi vitamin C," ujarnya. 

Setelah sembilan jam, baru mereka dipulangkan dan diminta untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing dan diingatkan tidak pergi kemana-mana. 

Kepala Desa dua periode ini menyebutkan sebanyak 25 orang warganya yang mudik dari Jakarta dan Jambi sudah menjalani karantina di rumah isolasi diri. 

Baca juga: Bupati Lampung Timur minta setiap desa siapkan satu rumah isolasi bagi ODP

"Hari ini kita pulangkan enam orang dan hari kemarin 19 orang sudah kita pulangkan," ungkap dia. 

Dia menyatakan, berbagai upaya dilakukan pemerintah desanya seperti pendirian posko relawan percepatan penanganan virus corona, membuat rumah isolasi diri, sosialisasi protokol kesehatan cegah corona. Hal itu dilakukan  dalam rangka melindungi warga desa dari virus corona.

Sebelumnya, Bupati Lampung Timur Zaiful Bukhori meminta setiap desa di wilayahnya menyiapkan rumah isolasi bagi warga berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dalam rangka menanggulangi penyebaran virus corona.

Permintaan itu disampaikan Bupati Lampung Timur Zaiful Bokhari dalam rapat koordinasi penanganan COVID-19 dengan camat se-Kabupaten Lampung Timur di Kota Sukadana, ibukota Kabupaten Lampung Timur, Rabu (8/4), kata Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Mashur Sampurna Jaya.

"Di desa, diharapkan oleh pak bupati, per desa minimal menyiapkan satu rumah isolasi untuk ODP, " katanya.

Hal lainnya, yang diminta bupati selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemerintah Kabupaten Lampung Timur adalah membuat posko di 9 titik perbatasan Kabupaten Lampung Timur dan melakukan pengecekan secara acak untuk orang dan kendaraan yang melintasi wilayah Lampung Timur.

Sosialisasi pemakaian masker apabila ke luar rumah bagi warga tanpa kecuali atau dapat menggunakan masker kain dua lapis.

Baca juga: Ayam ras di Lampung Timur dijual murah

Membuat Posko COVID-19 di 10 Pasar se-Kabupaten Lampung Timur dan
penyiapan bilik disinfektan untuk warga
dan pedagang yang datang ke pasar serta imbauan untuk satu rumah cukup satu orang yang pergi ke pasar.

Mengatur satu pasar hanya satu pintu masuk agar mudah melakukan pemantauan.

Melakukan pemantauan secara rutin bagi warga yang mudik ke desa masing
masing dan melaporkan setiap hari pada Diskominfo serta Posdalops BPBD.

Melakukan perubahan Perbup APBDES dalam rangka pencegahan Covid19 dan Camat berkoordinasi dengan forkopimcam dan kepala desa untuk penyiapan
lahan pemukiman bagi warga yang positif COVID-19.