Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berkunjung ke kantor pusat Zhenshi Holding Group di kota Tongxiang, China, Kamis (5/12) dan menawarkan produsen fiberglass terbesar dunia itu untuk berinvestasi di Indonesia.
Luhut yang diterima langsung pendiri Zhenshi, Zhang Yuqiang, menawarkan investasi di bidang energi hijau seperti pembangkit listrik tenaga air di Kalimantan atau Papua.
"Mengapa energi hijau sangat penting untuk saat ini? Karena gaya hidup inilah yang menjadi pilihan banyak masyarakat dunia saat ini. Investor dari Jepang dan Eropa sudah menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di hydropower ini," katanya dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.
Zhang, yang juga berbisnis di bidang lain seperti perhotelan, rumah sakit, mineral, logistik perumahan dan lainnya mengatakan ia memang sedang mempertimbangkan untuk berinvestasi di Indonesia.
"Kami akan bantu secara maksimal. Tetapi satu hal, jika bantuan yang Anda minta dari kami akan membuat kami merusak alam, kami tidak bisa membantu. Karena tetap menjaga kelestarian alam adalah komitmen kami," kata Luhut.
Selain berkunjung ke kantor pusat produsen fiberglass, Luhut juga menjadi pembicara pada Konferensi Internasional Huayou yang ke empat di kota Tongxiang, Provinsi Zhejiang, China pada hari yang sama.
Ia menjelaskan syarat investasi yang harus dipenuhi, yaitu penggunaan teknologi mutakhir, melakukan transfer teknologi, melakukan investasi hulu ke hilir hingga dapat memberi nilai tambah, serta kerja sama
business to business.
Khusus soal transfer teknologi, Luhut menyebutnya sebagai investasi jangka panjang perusahaan.
"Jika Anda membangun sarana pendidikan atau membantu pendidikan masyarakat sekitar, mereka akan terus mengingat jasa Anda selamanya. Anda tidak akan pernah tahu, tapi mungkin saja di masa depan merekalah yang akan membantu Anda," ujarnya.
Dengan demikian, tidak ada ruginya bagi perusahaan untuk berbagi pengetahuan tentang teknologi.
"Teknologi terus berkembang, apa yang Anda miliki sekarang mungkin besok akan tergantikan oleh teknologi yang lebih baru," katanya.