Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Kaum milenial di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, didorong untuk memanfaatkan peluang bisnis dengan mengandalkan potensi yang ada di daerah masing-masing khususnya pada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Pemerintah Kabupaten Sukabumi tentunya mendukung sekecil apapun usaha kaum milenial untuk membuka usaha sendiri karena banyak peluang bisnis yang bisa digarap tanpa harus memiliki modal besar," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, kunci sukses dalam berbisnis harus mempunyai keberanian melangkah, kemudian melihat kondisi pasar dan juga harus dibarengi dengan manajemen wirausaha yang profesional.
Baca juga: Mahasiswa IPB mengajak milenial melek bisnis agroindustri
Yang terpenting dalam melakukan usaha harus memiliki keberanian karena jika tidak berani tidak akan bisa mendapatkan peluang sebab banyak usaha yang gagal dikarenakan kurang keberanian dari pelaku usaha ditambah buruknya manajemen.
Apalagi Presiden RI Joko Widodo menginginkan kaum milenial bisa melakukan usaha ekonomi kreatif dalam meningkatkan kesejahteraan dengan memanfaatkan potensi dan kearifan lokal daerah masing-masing.
Apalagi saat ini kemajuan teknologi komunikasi sangat drastis tentunya harus dimanfaatkan sebagai peluang usaha atau bisnis. Seperti melakukan promosi melalui media sosial dan banyak lagi.
"Kaum milenial harus punya mimpi yang besar dan semangat tinggi untuk mewujudkan cita-cita tersebut dan terus kreatif karena ini peluang apalagi pemerintah pusat sedang melakukan pembangunan akses transportasi besar-besaran di Sukabumi sehingga anak muda harus punya ide, gagasan dan terobosan dalam memanfaatkannya," tambahnya.
Baca juga: Milenial Kota Palembang perlu prioritaskan beli tanah dan rumah
Marwah juga mengajak generasi muda di Kabupaten Sukabumi apalagi yang baru lulus sekolah tidak selalu mengandalkan bekerja di perusahaan atau pabrik tetapi, bisa menjadi pelaku UMKM. Pemkab Sukabumi dalam hal ini pasti akan memberikan bantuan mulai dari pelatihan, promosi, modal hingga penjualan.
Terpenting saat ini, katanya, bagaimana kaum milenial bisa berpikir maju dengan memanfaatkan potensi yang ada di kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali ini mulai dari sisi pariwisata, kuliner, jasa dan lainnya.