Dongkrak wisatawan pada 2020, pemkot siapkan "Magelang Moncer Serius"

id magelang moncer serius,wisata kota magelang,wisata magelang

Dongkrak wisatawan pada 2020, pemkot siapkan "Magelang Moncer Serius"

Kegiatan "Ekspose Magelang Moncer Serius 2020" di Aula Adipura Kencana Kompleks Kantor Pemkot Magelang, Kamis (31/10/2019). ANTARA/HO/Humas Pemkot Magelang.

"Yang jelas kita ingin mempromosikan Kota Magelang dan memperkuat fungsi Magelang sebagai kota jasa," kata Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Magelang Joko Soeparno.
Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang menyiapkan kegiatan bernama "Magelang Moncer Serius" sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu pada 2020.

"Yang jelas kita ingin mempromosikan Kota Magelang dan memperkuat fungsi Magelang sebagai kota jasa," kata Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Magelang Joko Soeparno dalam keterangan tertulisnya di Magelang, Jawa Tengah, Jumat.
Baca juga: Pemkot Magelang gelar lomba foto promosikan wisata cagar budaya

Ia menjelaskan tentang rangkaian kegiatan sepanjang 2020 dengan dana sekitar Rp5,6 miliar itu dengan sedikitnya 40 kegiatan, seperti terkait dengan seni, budaya, pariwisata, pendidikan, pertanian, dan olahraga.

Pemkot Magelang ingin meningkatkan jumlah kunjungan wisata dengan mendatangkan wisatawan nusantara dan mancanegara ke "Kota Sejuta Bunga" yang wilayahnya meliput tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu.

"Moncer Serius" untuk nama agenda itu menunjuk kepada jargon Kota Magelang yang modern, cerdas, sejahtera, dan religius.

"Kegiatan itu, nantinya untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan di Kota Magelang menjadi 2-3 hari, mempromosikan produk-produk unggulan serta menjadikan Kota Magelang sebagai kota MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition)," katanya.
Baca juga: Pemkot Magelang promosi wisata lewat Festival Tidar

Beberapa acara lainnya, seperti Magelang Great Sale 2020, Magelang Trail Adventure dan Praja Road Race Adventure.

Ia menyebutkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) setempat akan bergerak dan bekerja sama untuk mewujudkan rangkaian agenda tersebut.

Ia menjelaskan sejumlah strategi telah dirumuskan untuk dilaksanakan semua unsur Pemkot Magelang, antara lain penyelenggaraan gelaran yang sudah ada dan terselenggara secara berkala, dikemas dan dipoles agar lebih menarik serta memenuhi nilai kepantasan.

Selain itu, menghadirkan sejumlah gelaran baru, menciptakan penamaan atau "branding" berupa kata atau kalimat yang mudah diingat, menciptakan logo 2020, serta promosi dan publikasi secara gencar.

"Ada ajang yang sudah rutin digelar, seperti Grebeg Getuk, Rally Mobil Kuno, Festival Tidar, Agriflori, Kontes Kelinci dan lainnya. Lalu ada program baru juga, misalnya Pesona Tabebuya, seminar internasional, Kontes Taman Aquarium (Aquascape) dan sebagainya," ujarnya.
Baca juga: Duta wisata Magelang diharapkan promosikan wisata lewat teknologi

Pemkot Magelang juga akan membentuk kelembagaan berupa panitia atau tim yang bersifat ad hoc dengan koordinator dari sekretariat daerah dengan di bawahnya ada seksi-seksi, membuka sekretariat bersama sebagai tempat komunikasi dan koordinasi serta mengendalikan keseluruhan rangkaian kegiatan.

Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono menjelaskan rangkaian kegiatan tersebut akan memberikan dampak berganda antara lain kota setempat makin dikenal lebih luas, terutama potensi wisata serta jumlah kunjungan dan lama tinggal wisatawan ke Kota Magelang semakin meningkat.

Selain itu, terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kota Magelang.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mendorong seluruh OPD menampilkan karya atau kegiatan yang terbaik dalam rangkaian "Magelang Moncer Serius 2020".

Selain itu, Pemkot harus menggandeng kalangan seniman, budayawan, dan tokoh masyarakat agar lebih apik dan menarik.

"Strategi-strategi harus segera dilaksanakan, mulai dipromosikan, dirumuskan agar masyarakat tahu," ujar dia.

Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina mengharapkan adanya gelaran berupa pementasan tarian tradisional secara kolosal dengan melibatkan belasan ribu penari, yang antara lain bisa dari kalangan pelajar, seniman, dan warga.

"Untuk memperkuat daya tarik kunjungan ke Kota Magelang," katanya.