Purwokerto (ANTARA) - Harga berbagai jenis cabai di pasar tradisional, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, berangsur turun seiring datangnya masa panen di sentra penghasil hortikultura tersebut.
Dari pantauan di Pasar Manis, Purwokerto, Selasa, harga cabai merah besar saat ini Rp45.000 per kilogram atau turun Rp2.000 hingga Rp3.000 dari sebelumnya yang berkisar Rp47.000-Rp48.000 per kilogram.
Sementara harga cabai merah keriting saat sekarang berada pada kisaran Rp47.000 per kilogram atau turun Rp5.000 dari sebelumnya yang mencapai Rp52.000 per kilogram.
Penurunan harga juga terjadi pada cabai rawit merah saat sekarang sebesar Rp62.000 per kilogram atau turun Rp8.000 dari sebelumnya yang mencapai Rp70.000 per kilogram, sedangkan harga cabai rawit hijau turun dari Rp52.000 per kilogram menjadi Rp50.000 per kilogram.
Salah seorang pedagang, Yuni mengakui harga berbagai jenis cabai mengalami penurunan seiring dengan datangnya masa panen di sentra penghasil komoditas hortikultura tersebut sehingga pasokannya mulai lancar.
"Sejak kemarin, pasokannya mudah diperoleh dan harganya mulai turun. Namun kami berharap harganya benar-benar turun, tidak seperti akhir bulan Agustus kemarin karena kalau dalam beberapa hari ke depan naik lagi, pedagang tentunya merugi," katanya.
Menurut dia, harga cabai rawit merah pada akhir bulan Agustus 2019 sempat turun dari kisaran Rp82.000 per kilogram menjadi Rp62.000 per kilogram.
Akan tetapi, kata dia, penurunan harga tersebut tidak berlangsung lama karena pada awal bulan September kembali naik menjadi Rp80.000 per kilogram.
"Setelah sempat kembali naik menjadi Rp80.000 per kilogram, harga cabai rawit merah turun secara bertahap menjadi Rp70.000 per kilogram dan sekarang Rp62.000 per kilogram," katanya.
Sama halnya dengan Yuni, pedagang lainnya, Hamidah juga mengharapkan harga cabai tidak kembali melonjak setelah mengalami penurunan.
"Kalau harganya berfluktuasi terus, kami selaku pedagang tentunya kesulitan untuk mendapatkan keuntungan, terutama ketika harganya baru turun kemudian naik lagi, hasilnya untuk beli lagi enggak dapat," katanya.