Warga Kabupaten Tulangbawang keluhkan dampak kebakaran hutan dan lahan

id Kebakaran Di Tulang Bawang

Warga Kabupaten Tulangbawang keluhkan dampak kebakaran hutan dan lahan

Kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Tulangbawang, Lampung. (Antaranews Lampung/ Raharja)

Kebakaran Di Tulang Bawang
Tulang Bawang (ANTARA) - Warga Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulangbawang, Provinsi Lampung mengeluhkan dampak kebakaran hutan dan lahan setempat yang mengganggu aktivitas masyarakat terutama pada pagi dan petang hari.

Menurut sejumlah warga Menggala, Jumat, areal hutan yang berlokasi di pinggir Jalan Lintas Timur Sumatera maupun pepohonan sekitarnya telah terbakar.

Hutan pohon kayu yang semula rimbun dan asri, kini telah berubah menjadi memerah dan berangsur layu sebagai dampak terbakar.

Belum diketahui berapa hektare areal hutan yang terbakar itu, namun dari pengamatan terlihat hutan yang terbakar cukup jauh masuk ke bagian dalam hutan, sehingga menyebabkan cuaca di ruas Jalan Lintas Timur Sumatera wilayah ini terasa panas.

Penuturan sejumlah warga, kebakaran hutan di sisi jalan lintas tersebut telah terjadi selama sepekan terakhir ini, diawali dengan api yang kecil dan berangsur membesar hingga menghabiskan ranting-ranting pohon yang ada di dalam hutan  tersebut.

Akibatnya seluruh semak-semak mati karena terbakar. Sebagian besar pohon kayu juga sudah terlihat layu.

"Bila tidak segera turun hujan kemungkinan besar kayu-kayu bekas terbakar itu juga akan mati," ujar Mamat warga Tulangbawang. 

Kebakaran lahan di ber­bagai wilayah di Kabupaten Tulangbawang Lampung itu, tidak hanya terjadi di hutan gambut. Api juga sudah menjalar dengan membakar semak belukar dan rerumputan kering di tepian Jalan Lintas Timur Sumatera yang banyak dilalui kendaraan.

Api yang besar membuat pengguna jalan banyak yang tidak berani melintas, karena takut terjilat api dan ikut terbakar.

Asap tebal dari kebakaran lahan itu menyelimuti Jalan Lintas Timur Sumatera yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan, sehingga mengganggu pandangan.

Kabut asap akibat kebakaran lahan semakin parah kondisinya, sehingga mengganggu aktivitas masyarakat terutama pagi dan sore hari.

Tidak hanya di daratan, jarak pandang di Su­ngai Way Tulangbawang juga mulai terganggu.

Pengguna perahu motor terpaksa mengurangi kecepatan untuk menghindari ­tabrakan atau kecelakaan tunggal akibat menabrak rumah apung atau batang pohon yang mengapung di sungai itu.

Kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Tulangbawang, Lampunh, (Antaranews Lampung/Raharja)