Jakarta (ANTARA) - Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Jimly Asshiddiqie mengatakan faktor popularitas yang menyebabkan dirinya meraih suara tertinggi dalam Pemilu 2019, dan berhasil lolos sebagai senator asal DKI Jakarta.
"Saya berhasil mungkin karena dikenal saja," kata Jimly di Jakarta, Sabtu.
Jimly mengatakan dirinya tidak memiliki keterikatan dengan partai politik sehingga tidak memiliki jaringan pendukung di tingkatan akar rumput.
Jimly yang merupakan Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu menjelaskan dirinya tidak menggunakan waktu untuk kampanye lebih banyak kepada masyarakat.
"Saya tidak menggunakan waktu untuk kampanye, karena tidak punya modal," ujarnya.
Sebelumnya, Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jimly Asshiddiqie meraih suara terbanyak dalam rekapitulasi suara hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 untuk DPD Republik Indonesia dari DKI Jakarta.
Berdasarkan rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta di Hotel Bidakara Jakarta, Jumat malam, calon senator yang juga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut meraih 644.063 suara.
Raihan suara Jimly tersebut mengungguli raihan suara dua senator petahana dari DKI Jakarta yaitu Sabam Sirait dan Fahira Idris.
Diurutan kedua, ada politisi senior PDIP yang maju sebagai senator yaitu Sabam Sirait dengan meraih 626.618.
Diposisi ketiga, ada Fahira Idris yang sebelumnya telah menjadi anggota DPD periode 2014-2019 dengan meraih 581.108 suara.
Dan di urutan keempat ada mantan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni dengan meraih 455.182 suara.